Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Anis Matta: Umat Islam Hendaknya Dukung Prabowo-Gibran

Kompas.com - 08/02/2024, 10:09 WIB
A P Sari

Penulis

Pilpres lainnya adalah pilpres di Rusia yang akan digelar pada Maret, yang diramalkan akan dimenangkan oleh Vladimir Putin). Terakhir, adalah pilpres di AS pada November,” katanya.

Baca juga: Pamer Capaian Jokowi, Airlangga: Sudah Jelas yang Bisa Lanjutkan Program Pemerintah Cuma Prabowo-Gibran

Empat pilpres pada 2024 itu, sebut Anis Matta akan menentukan arah dunia karena ada pendalaman krisis global yang berbeda dari sebelumnya.

Nah, pemimpin yang dihasilkan dari empat pilpres yang sangat penting di seluruh dunia pada tahun 2024 ini, akan sangat menentukan arah dunia. Insya Allah, pilpres yang akan berlangsung di Indonesia dimenangkan oleh Pak Prabowo satu putaran,” tegasnya.

Anis Matta berharap agar umat Islam memiliki kesadaran geopolitik, karena hal itu telah diajarkan Al Quran seperti ketika turunnya Surah Ar-Rum, yang mengabarkan bahwa umat Islam akan berperang menghadapi Imperium Romawi pada 13 tahun kemudian atau pascapengangkatan Rasulullah SAW sebagai nabi.

“Rasulullah SAW menjadi nabi itu selama 22 tahun 22 bulan dan 22 hari. Dan tahun ketujuh di Mekkah, beliau diangkat nabi, sudah turun Surat dalam Al Quran, yaitu Surat Ar-Rum. Satu surat yang bicara tentang bangsa lain, yaitu bangsa Romawi. Kenapa Al Quran bercerita tentang bangsa Romawi, padahal umat Islam ketika itu masih buta huruf dan terisolir?” katanya.

Baca juga: Soal Video Sekda Takalar Kampanye Prabowo-Gibran, Bawaslu Tak Temukan Pelanggaran

Lalu, lanjut dia, 13 tahun kemudian, umat Islam terlibat terlibat pertempuran hebat dengan bangsa Romawi yang mengakibatkan Romawi hilang dari peta dunia. Sehingga Al Quran mengajarkan kepada umat Islam agar memiliki pandangan yang luas mengenai kesadaran geopolitik.

Menurutnya, kesadaran geopolitik ini penting agar umat Islam bisa memilih pemimpin yang tepat. Sebab, dunia saat ini berada di ambang perang global yang terjadi di kawasan-kawasan.

“Di Afrika sudah, Eropa sedang berlangsung, di Timur Tengah juga sekarang sedang berlangsung. Dan perlu diingat, dengan terpilihnya Presiden Taiwan yang didukung AS, situasi di kawasan kita akan semakin panas. Hubungan AS dan China akan semakin tegang dan panas,” ujarnya.

Artinya, jelas dia, Indonesia yang berada di kawasan Asia-Pasifik yang bisa saja menjadi salah satu medan tempur (battleground) bagi negara-negara adidaya dunia. Pemimpin Indonesia terpilih pun harus bisa menyiapkan diri menghadapi skenario tersebut.

Baca juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Solusi atau Peluang Timbulkan Masalah Baru?

“Karena itu, apa yang sudah dilakukan Pak Prabowo dan Presiden Joko Widodo yang mengakhiri pembelahan luar biasa dalam dua pilpres lalu adalah hal yang tepat. Kemudian mereka berdua bersatu, sehingga bisa menyelamatkan Indonesia,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com