BANDUNG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar berharap, pemerintah tidak bebal melihat aksi yang dilakukan berbagai elemen masyarakat.
Hal ini disampaikan Muhaimin menanggapi adanya demonstrasi mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta yang digelar di Istana Negara, Rabu (7/2/2024) sore.
“Tentu saya berharap semua tetap aman, lancar dan pemerintah tidak bebal mendengarkan kritikan itu,” kata Muhaimin saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Rabu malam.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berpandangan, kritikan yang disampaikan terhadap pemerintah adalah hal yang lumrah di negara demokratis.
Baca juga: Demo di Harmoni, Mahasiswa Kumpulkan dan Bakar Spanduk Caleg
Pria yang karib disapa Cak Imin itu berpandangan, kritikan yang disampaikan oleh masyarakat mestinya dijawab dengan tindakan perbaikan.
“Ya demokrasi tetap harus mengedepankan kritisisme dan harus dijawab dengan semangat perbaikan dan perubahan,” kata Cak Imin.
Wakil Ketua DPR ini pun mengingatkan pemerintah untuk tidak berlebihan menyikapi kritikan yang datang dari lapisan masyarakat.
Cak Imin lantas menyinggung adanya Menteri di Kabinet pemerintan Joko Widodo terlalu berlebihan terhadap kritikan yang dialamatkan kepada Kepala Negara.
Namun demikian, ia tidak menyampaikan siapa Menteri di Kabinet Indonesia Maju yang dimaksud.
Baca juga: Mahasiswa-Buruh Demo di Patung Kuda, Bawa Boneka Gurita dan Pinokio Raksasa
“Jangan overacting-lah karena ada menteri yang overacting yang membuat semakin marahnya masyarakat, hendaknya kritik dan saran itu direspons dengan baik,” kata Cak Imin.
“Ada menteri yang sok-sokan meledek, itu membuat semakin bahaya dan membuat kemarahan banyak pihak,” imbuhnya.
Diberitakan, para mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta long march atau berjalan dari Tugu Reformasi Universitas Trisakti hingga wilayah Harmoni, Rabu sore.
Mereka berjalan dengan dikomandoi satu mobil pikap yang ditumpangi beberapa mahasiswa sambil menyanyikan mars perjuangan mahasiswa.
Para mahasiswa membawa spanduk bertuliskan "Makzulkan Jokowi, Tolak Pemilu Curang". Tak hanya itu, peserta aksi juga membawa bendera dari organisasi mahasiswa masing-masing.
Baca juga: Kritik Akademisi ke Jokowi Dianggap Politis, Mahfud: Mereka Tidak Kampanye, Apa Politisnya?
Salah satu mahasiwa juga menempel poster kertas yang bergambar sosok mirip Presiden Jokowi, bertuliskan "Presiden" lalu tercoret, kemudian ditulis ulang dengan kata "Jubir Capres".