“Ketua Parlemen Thailand itu orang Islam, yaitu Wan Muhammad Noor dan Nur Misuari di Filipina telah diberikan anggaran untuk membangun negaranya,” katanya.
Dia menyebutkan, jika umat Islam di Thailand dan Filipina yang minoritas bisa, umat Islam di Indonesia yang mayoritas seharusnya juga bisa.
Lebih lanjut, Anis menceritakan awal mula pendirian Partai Gelora dan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Anis menyadari bahwa sejak mendirikan Partai Gelora pada 2019, dia kerap mendapatkan pertanyaan dari kalangan umat.
Dia mengatakan, pihaknya ingin fokus kepada tujuan-tujuan besar dan mengesampingkan konflik-konflik yang sifatnya pribadi di partai sebelumnya.
Baca juga: Anis Matta Minta Pendukung Prabowo-Gibran Tak Alergi dengan Kalimat “Aamiin Ya Rabbal Alamin”
“Saya mengambil keputusan itu, karena saya selalu fokus kepada tujuan-tujuan besar dan saya terbiasa untuk tidak memasukkan konflik pribadi,” kata Anis Matta.
Dengan berbagai alasan, seperti perhatian terhadap umat Islam dan menjadikan Indonesia sebagai negara superpower, Partai Gelora mengajak umat Islam mendukung Prabowo Subianto.
Anis menyebutkan, hanya Prabowo yang selama ini konsisten dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam, tidak hanya sekarang.
Di samping itu, negara akan lebih stabil dan pembangunan bisa difokuskan.
“Dalam situasi sekarang juga diperlukan sosok seperti Prabowo yang berlatar belakang tentara untuk menyatukan kelompok kiri dan kanan di tengah,” ujarnya.
Dia mengatakan, secara ideologis kekuatan tengah lebih dekat dengan kelompok Islam.
Baca juga: Anis Matta: Pilpres 2024 Lebih Kondusif, walau Tetap Ada Bibit Ketegangan
Ke depan, lanjutnya, diperlukan pemimpin yang memiliki kesadaran geopolitik agar Indonesia tidak terus menjadi korban di tengah situasi dunia di ambang perang global, serta mampu keluar dari puncak krisis berlarut yang akan dimulai pada 2024.
“Sering kali orang lain yang perang, kita yang menjadi kayu bakarnya sehingga kita perlu pemimpin yang punya kesadaran geopolitik, seperti Pak Prabowo,” katanya.
Sementara itu, Partai Gelora juga mendukung penetapan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Anis mengatakan, Gibran adalah figur yang bisa diterima semua pihak di Koalisi Indonesia Maju, yang sebelumnya tidak direncanakan dari awal.