Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shinta Wahid Dkk Silaturahmi ke Bawaslu, Kawal Pemilu Jujur dan Adil

Kompas.com - 04/02/2024, 11:55 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) bersilaturahmi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Tokoh yang hadir antara lain Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Komarudin Hidayat, Frans Magnis Suseno, Alissa Wahid, dan Laode Muhamad Syarif.

Pada kesempatan ini Shinta menekankan pentingnya peran Bawaslu dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).

“Peran Bawaslu sangat penting. Ambruknya pengawasan pemilu akan membuat harapan mendapatkan pemimpin yang negarawan hanya angan-angan,” kata Shinta dalam keterangannya, seperti dikutip Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Shinta Wahid: Amanat Gus Dur, Warga Papua Bangsa Indonesia, Harus Diperlakukan Setara

Shinta menekankan tujuan kedatangan GNB ingin mengajak tokoh bangsa merawat nurani bangsa dan berkomitmen pada masa depan, sehingga tidak memikirkan hanya golongan sendiri.

Dia mengatakan perjuangan masa depan adalah perjuangan demi anak cucu. Selama silaturahmi, Shinta dan rombongan juga berdiskusi dan berdiaog sejauh mana kewenangan Bawaslu dalam pengawasan pemilu.

“Melihat apakah pemilu berjalan adil jujur dan adil. Jika ada yang malasah yang dihadapi kami ingin juga mendengar apa yang akan dilakukan Bawaslu,” ucap dia.

Selanjutnya, Frans Magnis Suseno menegaskan hal pokok yang perlu dilakukan agar pemilu diterima sebagai proses jujur, adil, dan transparan.

Baca juga: Transjakarta Koordinasi dengan Bawaslu dan Satpol PP soal APK yang Terpasang di Jalur Bus

Menurut dia, akan berbahaya jika masyarakat tidak mengakui pemilu karena merasa pemilu curang dan tidak adil.

Sebab salah satu ciri demokrasi, kata Frans, jika dalam satu negara ada pemerintah dan oposisi yang saling mengakui peran masing-masing.

Dia mengajak semua pihak menjaga Indonesia ini untuk tetap menjadi Indonesia yang aman.

“Orang bisa pergi dari Sabang-Marauke denga aman karena berhasil menciptakan identitas Indonesia. Mereka bangga mengaku sebagai Jawa, Manggarai, dan Bugis. Bahwa dalam 50-tahun, hubungan antarumat beragama jauh lebih baik,” imbuhnya.

Selain itu, Laode M Syarif menilai Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri karena berbagai tantangan dan kelemahan.

Baca juga: Diduga Bagi-bagi Uang Saat Kampanye, Caleg Gerindra di Depok: Sudah Jelaskan ke Bawaslu

Eks pimpinan KPK ini menyebut Bawaslu harus bekerja dan berusaha mendapat dukungan masyarakat.

Laode memastikan GNB datang menemani agar Bawaslu jangan sungkan menyuarakan kebenaran.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com