Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Hadiri Harlah Ke-101 NU, Didampingi Menag hingga Menteri PUPR

Kompas.com - 31/01/2024, 11:44 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri Resepsi Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah petinggi NU, seperti Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar.

Hadir pula jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.

Lalu, ada Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Tampak pula Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suha Muhammad Al-Mazrouei Husein.

Baca juga: Momen Jokowi Ajak Menteri Basuki dan Menkes Budi Ngopi di Malioboro

Dalam pidatonya, Jokowi berterima kasih kepada NU yang menurutnya telah turut menjaga keutuhan Republik Indonesia.

“Atas nama pemerintah, bangsa, dan negara, saya mengucapkan selamat Harlah yang ke-101 kepada seluruh keluarga besar jamiyah Nahdlatul Ulama dan sekaligus terima kasih atas komitmen dalam membela dan menjaga keutuhan NKRI,” kata Jokowi.

Jokowi bilang, NU berkontribusi besar dalam menjaga NKRI, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika. Katanya, para kiai NU dan santri di seluruh Tanah Air bekerja keras dalam mewujudkan sikap toleran dan ajaran moderat di Indonesia, yang kini mendunia.

“Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih dan terus mohon kontribusi Nahdlatul Ulama untuk keutuhan sekaligus kemajuan NKRI yang kita cintai ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sekaligus meresmikan gedung Universitas Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan di Yogyakarta.

Presiden menyebutkan, UNU merupakan lompatan kemajuan bagi NU di bidang pendidikan. Apalagi, universitas ini mempelajari ilmu-ilmu yang menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi, seperti robotik, bitcoin, saham dan investasi, hingga artificial intelligent.

“Universitas-universitas besar di Indonesia saja belum tentu mempunyai, memiliki program studi baru ini, tapi UNU Jogja milik PBNU telah melakukan terobosan besar, melakukan lompatan jauh ke depan dan memiliki studi mengenai ini,” kata Jokowi.

Baca juga: Paspampres Bantah Aniaya Warga Pembentang Spanduk Dukung Ganjar Saat Jokowi di Yogyakarta

Jokowi mengatakan, pembangunan UNU Yogyakarta didukung oleh pemerintah Uni Emirat Arab. Oleh karenanya, ia mengucapkan terima kasih ke Presiden UEA, Sheikh Muhammed bin Zayed Al Nahyan, dan masyarakat UEA.

Dia berharap, UNU akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang menguasai pengetahuan dan keterampilan masa depan, untuk mendorong kemajuan Indonesia.

“Sebagai lokomotif kemajuan pendidikan, UNU Jogja tidak boleh hanya bangga pada gedungnya, yang utama bangga pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologinya,” kata Jokowi.

“Bangga terhadap pendidikan unggulnya untuk mencetak intelektual Nahdliyin yang kompetitif di dunia profesional dan sukses menjadi enterpreneur,” tutur Kepala Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com