Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Upaya Gerus Suara Ganjar di Jateng, Aria Bima: Sembako Ditimpa dengan Harga Lebih Murah

Kompas.com - 31/01/2024, 07:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR Fraksi PDI-P Aria Bima menyebut bahwa upaya menggerus suara untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dirasakan di daerah pemilihannya.

Dapil Aria Bima pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 adalah dapil V Jawa Tengah (Jateng) meliputi Solo, Boyolali, Klaten, dan Sukoharjo.

"Ya, saya tidak ngerti ya dalam upaya menggerus suara Ganjar, tapi saya tahu yang ada di dapil saya sendiri dapil V Jateng, (meliputi) Solo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo. Yang jelas penggerusan ini terjadi dengan adanya sembako," kata Aria menjawab pertanyaan awak media di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Rajin ke Jawa Tengah, Jokowi Dinilai Ingin Gerus Suara Ganjar

Aria mencontohkan, upaya menggerus suara itu terjadi dalam praktik pertarungan menjual sembako murah kepada rakyat di lingkungan antar-caleg.

Di dapil V Jateng, kata Aria, ada seorang caleg yang membanting harga jual sembako agar rakyat mampu membelinya.

Dengan harapan, rakyat memilihnya karena menjual harga sembako termurah.

"Jadi (modal) Rp 250.000 hanya dijual dengan harga Rp 2.000. Ini timses 2014-2019 timsesnya Pak Jokowi dia hanya ingin menjadi anggota DPRD tingkat II saja sembakonya ditimpa dengan harga yang tidak seimbang," tutur politikus PDI-P ini.


Aria menyayangkan hal ini karena menurutnya yang menjadi korban tetap rakyat.

Di tengah daya beli masyarakat yang menurun, mereka juga masih dipolitisasi lewat pembelian sembako murah.

"Mereka membuat masyarakat miskin, daya beli menurun kemudian masih dikapitalisasi untuk kepentingan politik yang pragmatis. Saya melihat itu ada," kata Aria.

Baca juga: Kampanye Pemilu di Jateng Diwarnai Aksi Saling Tutup Alat Peraga

Kendati demikian, Aria meyakini basis pemilihnya di Jawa Tengah yang merupakan simpatisan PDI-P tidak akan beralih dukungan hanya lewat sembako murah.

Aria pun menyebut basis pendukungnya itu dengan istilah banteng. Ia juga yakin para pendukungnya tetap akan memilih pasangan Ganjar-Mahfud meski diterpa banyaknya sembako murah.

"Saya tidak percaya hanya dengan sembako dan hal-hal yang pragmatis, rakyat Jateng mau lari dari Banteng. Saya tidak percaya. Saya percaya bahwa dukungan dari Ganjar Pranowo masih terus di atas 50 persen dan PDI Perjuangan bersama partai-partai pengusung tetap akan dapat efek elektoral," kata Aria. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com