Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Minta Maaf Pernah Kejar Aktivis, Budiman Sudjatmiko: Kedua Kalinya Mohon Maaf di Depan Umum

Kompas.com - 29/01/2024, 14:44 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis 1998 sekaligus Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko mengungkapkan permintaan maaf yang Prabowo sampaikan kepada dirinya pada Sabtu (27/1/2024) lalu, bukanlah pertama kalinya.

Adapun dalam acara "Suara Muda Indonesia untuk Prabowo-Gibran", Prabowo meminta maaf karena telah mengejar Budiman dan aktivis 1998 lainnya yang ada di lokasi, yakni Agus Jabo.

"Saya kira Pak Prabowo ini untuk kedua kalinya minta maaf ke saya di depan umum. Pertama pada waktu kita mendeklarasikan Prabowo Budiman bersatu tanggal 18 Agustus 2023 di Semarang," ujar Budiman saat dimintai konfirmasi, Senin (29/1/2024).

Budiman menjelaskan, Prabowo bukan hanya meminta maaf kepada dirinya.

Baca juga: Prabowo ke Budiman Sudjatmiko: Sorry Man, Dulu Gue Kejar-kejar Elu...

Dia menyebut Prabowo turut meminta maaf kepada teman-teman Budiman yang juga berjuang demi demokrasi kala itu.

"Jadi itu yang pernah saya saksikan. Jadi ini untuk kedua kalinya," ucap dia.

Budiman mengatakan, saat ini dia dan Prabowo sudah bersatu. Sehingga, Budiman mantap menatap ke depan.

"Saya pikir bahwa saya dan beliau bersatu hari ini kita ingin membuat permintaan maaf atau apapun namanya itu lebih produktif, lebih menatap ke depan," ucap Budiman.

"Jadi ya saya terima kasih. Karena pasti itu bukan cuman untuk saya, tapi untuk teman-teman saya yang lain. Sekarang kita menatap ke depan," imbuh dia.

Baca juga: Tanyakan Isu Penculikan ke Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Beliau Bilang Sudah Dikembalikan Semua

Sebelumnya, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyapa sejumlah aktivis 98 yang kini bergabung dengannya di TKN Prabowo-Gibran di acara Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo-Gibran di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (27/1/2024). Di antaranya seperti Budiman Sudjatmiko dan Agus Jabo.

Prabowo awalnya meminta maaf kepada Agus Jabo karena pernah mengejar-ngejar Ketua Umum Prima tersebut.

Menurut dia, Agus Jabo dulu bandel.

"Hadir juga Ahmad Muzani, Agus Jabo Ketua Prima, maaf dulu saya kejar-kejar anda. Dulu. Atas perintah. Bandel sih dulu," ujar Prabowo.

Lalu, Prabowo menyapa Wagub Jawa Timur Emil Dardak yang turut hadir. Emil merupakan Jubir Gibran.

Prabowo menanyakan kepada hadirin, apakah Emil pantas menjadi pemimpin padahal usianya masih muda.

"Emil Dardak, wagub. Dulu 34, ternyata mampu. Pantas enggak?" tanyanya.

Kemudian, barulah Prabowo menyapa Budiman Sudjatmiko. Budiman merupakan aktivis 98 yang pernah ditahan di era Orde Baru.

Prabowo turut meminta maaf kepada Budiman karena pernah mengejarnya.

"Kemudian saudara Budiman Sudjatmiko. Ini juga sorry, Man, dulu kejar-kejar elu juga. Tapi gue udah minta maaf sama lo ya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com