Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar: Saya Kebetulan Diterima Pertama

Kompas.com - 28/01/2024, 15:00 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo tak mempermasalahkan pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X).

Menurut Ganjar, siapa saja boleh bertemu dengan Sultan HB X. Begitu juga dengan dirinya yang menjadi pionir pertemuan antara kontestan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dengan Sultan HB X.

"Tidak apa-apa, siapa pun boleh bertemu. Memang waktu saya bertemu Sultan, saya kebetulan diterima pertama," kata Ganjar usai menghadiri kampanye akbar bertajuk "Hajatan Rakyat" di Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/1/2024).

Sebagaimana diketahui, Sultan HB X belakangan menjadi salah satu tokoh tersibuk karena menerima kunjungan para kandidat pilpres secara bergantian.

Baca juga: Jokowi Sarapan Bareng AHY di Yogyakarta, Demokrat: Bahas Situasi Politik Terkini

Diawali Ganjar pada 23 Desember 2023, Sultan HB X kemudian menerima kunjungan capres dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 22 Januari 2024.

Tak mau kalah dengan dua pesaingnya, capres nomor urut 1 Anies Baswedan juga menemui Sultan HB X pada 24 Januari 2024.

Ganjar lantas menceritakan isi pembicarannya ketika bertemu dengan Sultan HB X di Gedhong Wilis, Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan.

Dalam pertemuan itu, Ganjar mengatakan bahwa dirinya dan Sultan HB X berdiskusi selama dua jam.

Baca juga: Muncul Gerakan Salam 4 Jari, Ganjar: Tunggu 14 Februari, Siapa Tahu 03 Satu Putaran

Momen diskusi tersebut juga menjadi kesempatan bagi Sultan HB X untuk menitipkan pesan kebangsaan kepada Ganjar.

"Diskusi dua jam saya tidak menyangka banyak sekali pesan-pesan moral berbangsa dan bermasyarakat yang sangat baik," ujar Ganjar.

Ganjar berharap semua orang termasuk kontestan pilpres yang menemui Sultan HB X mendapat pesan yang sama mengenai pengelolaan negara dengan baik dan penuh integritas.

Menurut Ganjar, pesan yang disampaikan Sultan HB X mengenai kebangsaan sekilas mirip dengan buku karya Ayahnya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

"Ayahanda Beliau, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pernah menulis buku yang bagus sekali, 'Tahta untuk Rakyat', dengan membaca itu saya kira kita akan tahu, kita diberikan amanah oleh rakyat. Buku itu bisa menjadi kaidah dalam memimpin," katanya.

Baca juga: Momen Jokowi Hujan-hujanan Main Bola, Sambut Timnas Lolos Babak 16 Besar Piala Asia

Sebelumnya diberitakan, Jokowi bertemu Sultan HB X di Keraton Kilen Yogyakarta, pada Minggu, 28 Januari 2024.

Menantu Sultan HB X Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro mengatakan, pertemuan itu adalah hal yang biasa. Jokowi disebut sering bersilaturahmi dengan HB X saat berkunjung ke Yogyakarta.

"Pertemuannya kurang lebih satu jam, kalau ditanya ngobrolin apa saya enggak tahu. Jangan dinarasikan yang enggak-enggak lah, bapak presiden dengan Ngarsa Dalem sering bersilaturahmi," ujarnya, Minggu.

"Bertemunya berdua saja," kata Kanjeng Pangeran Haryo melanjutkan.

Menurut KPH, pertemuan empat mata antara Jokowi dengan Sultan sudah beberapa kali terjadi.

Dia mencontohkan, saat Lebaran, Presiden Jokowi bersama keluarga datang ke Keraton Yogyakarta dan disambut dengan keluarga HB X. Tetapi, saat ini mantan Wali Kota Solo ini datang sendiri dan ditemui langsung oleh Sultan.

Baca juga: Jokowi dan Sultan HB X Bertemu Empat Mata Selama Satu Jam di Keraton Kilen Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com