Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elite Politik Berdatangan ke Kantor KPK untuk Hadiri Paku Integritas, Ada Mardiono dan Hasto Kristiyanto

Kompas.com - 17/01/2024, 19:33 WIB
Irfan Kamil,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah elite Partai Politik (Parpol) dan Tim Pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) berdatangan ke Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan Kuningan Persada, Kavling 4, Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2023) sore.

Kedatangan mereka untuk menghadiri acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) terhadap capres-cawapres peserta pemilihan umum (pemilu) 2024 yang digelar KPK pada Rabu malam ini.

Acara ini bakal dihadiri langsung oleh tiga pasangan calon (paslon), yakni paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar; paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka; serta paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: KPK Sebut 3 Capres Tak Akan Beradu Program pada Acara Paku Integritas

Pantauan Kompas.com, pukul 18.00 WIB sejumlah tim pemenangan mulai tiba di Markas KPK.

Terlihat, Irma Hutabarat dan Nusron Wahid beserta tim kampanye nasional (TKN) Prabowo-Gibran telah tiba lokasi.

Kemudian, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Mardiono dan Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis tiba sekitar pukul 18.32 WIB.

Tak lama berselang, Ketua TPN Arsjad Rasyid juga tiba di kantor KPK. Selang beberapa menit, Sekretaris TPN Hasto Kristiyanto juga tiba di lokasi.

Setelahnya, Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas Amin) juga tiba dilokasi.

Terlihat, Kapten Timnas Amin Muhammad Syaugi Alaydrus beserta Hamdan Zoelva, Bambang Widjojanto dan jajarannya juga tiba di kantor KPK.

Baca juga: Anies Siap Beberkan Pernah Jadi Ketua Komite Etik KPK dalam Acara Paku Integritas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com