Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ganjar Diteriaki "Presiden" Ketika Kunjungi Pabrik Garmen di Banjarnegara...

Kompas.com - 15/01/2024, 18:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi pabrik garmen PT Purnama Asih Surya di Banjarnegara, Senin (15/1/2024) siang, di sela-sela kegiatan kampanyenya.

Pantauan Kompas.com, selama berkeliling di pabrik tersebut, Ganjar beberapa kali diteriaki 'presiden' oleh para buruh yang sedang bekerja.

"Ganjar presiden!" kata para buruh.

"Menang!" sahut sejumlah buruh lainnya.

Baca juga: Ganjar Janji Golkan RUU Perampasan Aset, Formappi: Itu Janji Politik yang Tak Wajib Kita Percaya

Ganjar pun sempat berbicara lewat pengeras suara untuk menyapa para buruh sekaligus memberi semangat kepada mereka.

"Selamat bekerja, pertahankan kualitas agar produk kita diakui dan diperhitungkan oleh dunia," ujar Ganjar.

Selama berkeliling pabrik, mantan Gubernur Jawa Tengah itu beberapa kali mampir di meja pekerja untuk berdialog dengan mereka sambil melihat-lihat produk yang dibuat.

Baca juga: Peluang Terbuka Anies dan Ganjar Bergabung Hadapi Musuh Bersama

Ganjar mengaku bersyukur karena perusahaan ini masih beroperasi serta mengekspor garmen ke Amerika Serikat dan Eropa setelah dihantam pandemi Covid-19.

"Hari ini ekspornya juga masih berjalan, tapi dibanding sebelum pandemi tentu belum pulih 100 persen," kata Ganjar.

Ganjar sebelumnya juga berkunjung ke pabrik bulu mata palsu PT Bintang Mas Trisyasa di Purbalingga yang disebutnya juga belum pulih dari dampak pandemi Covid-19.

"Memang mereka mendapatkan tantangan karena ondisi ekonomi yang belum baik termasuk sebenarnya di tempat ini di mana kondisi dunia kurang baik. Saya hanya melihat saja hari ini alhamdulillah mereka bisa bertahan," ujar Ganjar.

Baca juga: Kunjungi Pabrik Bulu Mata di Purbalingga, Ganjar Dikerumuni Ibu Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com