Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[GELITIK NASIONAL] Anies dan Ganjar Kian Mesra, Sinyal Siap Berkongsi Keroyok Prabowo-Gibran?

Kompas.com - 15/01/2024, 07:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

"Ya namanya politik kita lihat nanti," jelasnya saat dikonfirmasi saat acara petani milenial di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.

Baca juga: Kubu Anies dan Ganjar Bangun Komunikasi, TKN Yakin Dukungan Rakyat ke Prabowo Justru Makin Kuat

Puan mengaku sudah membangun komunikasi dengan tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Komunikasi dengan 01 dan 02 selalu saya lakukan," paparnya.

Bahkan, komunikasi tersebut juga dia lakukan tidak hanya pada acara-acara formal saja. Melainkan juga Puan lakukan saat acara informal.

"Ya komunikasi penting," ucap dia.

Muhaimin Iskandar mengatakan, saat ini pihaknya belum ada rencana koalisi dengan pasangan Ganjar-Mahfud.

Sebab, hasil pemilihan presiden belum diketahui karena pemungutan suara baru akan dilangsungkan pada 14 Februari mendatang. Meski demikian, Muhaimin menekankan komunikasi harus terus dilakukan.

"Belum, tapi pembicaraan dan komunikasi itu biasa. Harus terus dilakukan. Tapi siapa mau ke siapa, ke pihak siapa, belum tahu kalau belum ada hasilnya (pilpres)," ujar Muhaimin di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/1/2024).

"Kita membuka komunikasi dengan semua," tegasnya.

Siap berkongsi

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menilai, PDI-P siap berkongsi untuk mendukung pasangan Anies-Muhaimin pada putaran kedua Pilpres 2024, jika salah satu kubu kalah di putaran pertama.

Dedi berpandangan, sinyal tersebut terlihat ketika PDI-P dan menyambut hangat ucapan selamat ulang tahun ke-51 PDI-P dari Anies dan Muhaimin.

"Sambutan hangat PDI-P ke Anies dan Muhaimin bisa menjadi penanda jika mereka siap bergabung jika gagal maju ke putaran kedua," kata Dedi kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Jika Terpilih sebagai Presiden, Anies Berjanji Akan Fokus Selesaikan Konflik Agraria

Dedi menuturkan, PDI-P lebih mungkin bergabung dengan koalisi pengusung Anies-Muhaimin ketimbang mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bila pasangan Ganjar-Mahfud gagal masuk putaran kedua.

Sebab, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri diyakini sulit memaafkan Presiden Joko Widodo dan Prabowo yang melakukan manuver di menit-menit akhir pendaftaran pilpres dengan menjadikan Gibran cawapres.

Selain itu, perlu diingat pula bahwa di barisan Prabowo-Gibran ada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan musuh lama Megawati.

"Megawati akan sulit meredam kemarahan personalnya dengan SBY, Prabowo, sekaligus Jokowi, itu sebab akan sulit merapat ke sana (Prabowo-Gibran)," ujar dia.

Di sisi lain, Dedi menilai Anies-Muhaimin juga tengah merayu PDI-P agar mau bergabung mendukung mereka di putaran kedua kelak.

"Jika itu terjadi, Anies-Muhaimin bisa membalikkan situasi, Prabowo terancam gagal kembali," kata Dedi.

(Penulis: Dian Erika Nugraheny, Ardito Ramadhan, Muchamad Dafi Yusuf, Wisang Seto Pangaribowo, Fika Nurul Ulya, Singgih Wiryono | Editor: Ihsanuddin, Aloysius Gonsage AE, Krisiandi, Dani Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com