Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Sebut Konflik Desa Wadas Sudah Beres, Tinggal Ganti Rugi 3 Orang

Kompas.com - 14/01/2024, 18:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyatakan masalah di Dewa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, semasa dirinya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, sudah selesai.

Hal itu diungkapkan Ganjar saat menghadiri acara Generasi Perintis di Gedung Filateli, Jakarta Pusat, Minggu (14/1/2024).

Saat itu, ada seorang pemuda yang bertanya kepada Ganjar mengenai perkembangan konflik Desa Wadas.

Baca juga: Ganjar: Konflik Wadas Sebaiknya Dibahas dalam Debat Capres, Itu Saya yang Selesaikan

"Soal wadas bagaimana sih, Pak? Sudah diselesaikan apa belum?" tanya seorang pemuda, Minggu.

Menjawab pertanyaan itu, Ganjar mengungkapkan, proses pembayaran uang ganti sudah bergulir.

Terakhir, masih tersisa tiga orang yang masih diproses pembayaran ganti rugi tersebut.

"Yang lain sudah beres, bahkan sudah ada yang diinvestasikan hasilnya itu untuk restoran (dari pembayaran ganti rugi itu), ada yang untuk usaha," jawab Ganjar.

Dia bercerita, saat menyelesaikan konflik, pihaknya melakukan kerja sama tim untuk mengurus seluruh administrasi maupun pembayaran ganti rugi.

Ganjar mengungkapkan, konflik di Desa Wadas bukan satu-satunya masalah yang dia selesaikan. Ia mengaku beberapa kali menolak proyek di Jawa Tengah karena tidak memenuhi syarat lingkungan.

Baca juga: Kubu Anies dan Ganjar Bangun Komunikasi, TKN Yakin Dukungan Rakyat ke Prabowo Justru Makin Kuat

Beberapa proyek tersebut adalah pembangunan pabrik semen di Rembang, Pati Grobogan; serta menentang proyek tambang emas di Wonogiri.

Sayangnya, hal itu tidak pernah menjadi cerita viral seperti Desa Wadas.

"Tahukah saudara saya pernah menolak pabrik semen baru yang diusulkan di sekitar Rembang, Pati, dan Grobogan. Pasti yang seperti ini tidak pernah menjadi cerita," tutur Ganjar.

"Tahukah saudara ketika saya menolak semen yang ada di Kebumen, pasti tidak pernah menjadi cerita. Dan Tahukah bahwa saya pernah menolak tambang emas yang ada di Wonogiri. Ini tidak menjadi cerita, yang jadi cerita biasanya ada konflik," imbuhnya.

Ganjar menjelaskan, pembangunan pabrik semen di Rembang dan pembukaan penambangan batuan andesit di Desa Wadas sejatinya bukan program yang digulirkannya.

Proyek tersebut merupakan proyek pemerintah pusat, yang salah satunya digulirkan melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mempercepat pemerataan infrastruktur.

Baca juga: Ganjar Ungkit Alasannya Ambil Risiko Amankan Proyek di Wadas dan Rembang: Sebagai Timses, Kami Amankan, karena Punya BUMN

"Ini dua (proyek) yang waktu complicated dan dua-duanya bukan program saya. Tapi sebagai Gubernur saya diajari orang tua saya jangan ngambil manisnya saja, pahit pun kamu harus tanggung jawab karena amanah ada di situ," kata Ganjar.

Agar konflik serupa tak berulang, ia mengingatkan pemerintah melibatkan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Ganjar bercerita, saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia kerap melibatkan tiga kelompok masyarakat ketika merencanakan pembangunan, yaitu kelompok perempuan, disabilitas, dan anak-anak.

"Ketika musrenbang, ketika merencanakan pembangunan dan kira-kira akan berdampak di desa, libatkanlah mereka. Maka kalau kemudian ada pembangunan yang punya dampak langsung, kira-kira di sana, sebaiknya diajarkan apakah itu program pemerintah, maupun program dari BUMN," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Kasus Wadas

Sebagai informasi, konflik Wadas adalah konflik yang terjadi antara pihak warga Desa Wadas dengan pihak aparat kepolisian Indonesia yang sudah terjadi sejak 2019 sampai saat ini.

Terjadinya konflik ini dilatarbelakangi penolakan Desa Wadas atas rencana pembukaan penambangan batuan andesit di Desa Wadas.

Sebab, penambangan itu akan merusak 28 titik sumber mata air warga desa.

Pada 2022, bentrok terjadi antara aparat polisi dengan warga Wadas. Konon, disebutkan bahwa ada sekitar 60 warga Wadas yang ditangkap pada saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Nasional
Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com