Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Disambut Ribuan Warga Kepri di Tengah Hujan, Prabowo: Terima Kasih Telah Menunggu Saya

Kompas.com - 14/01/2024, 14:06 WIB
A P Sari

Penulis

Prabowo berkomitmen pimpin Indonesia

Prabowo menegaskan komitmennya untuk memberikan jiwanya kepada rakyat. Ia bahkan telah siap untuk menyerahkan harta benda yang dimilikinya dan fokus memimpin rakyat.

"Kita kalau dipanggil Yang Maha Kuasa, kita akan berangkat telanjang tidak bawa apa-apa. Jangankan harta, jangankan uang, tangan saya, kaki saya, jiwa ambil untuk rakyat Indonesia," ucap Prabowo.

Baca juga: Airlangga Tanggapi Hasto yang Sebut Prabowo Otoriter

Dalam kesempatan itu, ia juga sempat berinteraksi dengan ibu-ibu. Prabowo melontarkan pertanyaan terkait arti demokrasi sebagai sistem yang dianut di Indonesia.

"Ibu tahu demokrasi?" tanya Prabowo.

"Demokrasi bebas pilihan," jawab ibu yang Rahma Sani tersebut. Ia merupakan warga Tiban, Kepulauan Riau.

Prabowo pun kembali bertanya, arti dari demokrasi khususnya siapa yang berkuasa dalam sistem pemerintahan tersebut.

"Kita! Yang berkuasa itu rakyat," jawab Rahma dengan lantang.

Prabowo pun membenarkan jawaban Rahma. Ia mengingatkan bahwa ada pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali. Oleh karenanya, ia mengajak warga yang hadir untuk mencoblos pada 14 Februari 2023.

Baca juga: Prabowo di Batam: Saya Semangat dan Tidak Takut Difitnah Siapa Pun

"Demokrasi artinya yang berkuasa itu rakyat. Kekuasaan saudara-saudara yang dilaksanakan adalah lima tahun sekali. Ingat, lima tahun sekali di TPS, di dalam bilik suara, saudara-saudara punya kekuasaan di tanganmu. Saudara-saudara akan menentukan masa depan Indonesia lima tahun ke depan," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com