Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Ganjar kepada Pendukungnya: Pelangi Tidak Indah Hanya Satu Warna

Kompas.com - 14/01/2024, 06:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengajak para pendukungnya mengedepankan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu agar Pemilu 2024 berjalan damai.

Ganjar pun menggambarkan perbedaan itu bagaikan pelangi yang memiliki banyak warna, namun justru itulah yang membuat keindahan.

"Bapak, ibu, pelangi itu tidak indah hanya satu warna. Dan sekian warna yang ada di pelangi itulah yang bikin mata kita menjadi bersinar sinar. Otak kita merekam sebuah keindahan, dan hati kita merasakan kebahagiaan," kata Ganjar di hadapan para pendukungnya di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024) malam.

Baca juga: Ganjar: Saya Orang yang Percaya, Pilpres Besok Itu yang Menang Sudah Kelihatan

Ganjar mengatakan, makna perbedaan yang indah itu akan tercermin dalam pemerintahannya kelak.

Kemudian, ia juga mengaku akan terus mempertahankan kebhinnekaan di Indonesia jika kelak terpilih menjadi Presiden RI.

"Dan itulah yang hari ini yang harus kita pertahankan. Itulah hari ini makna di dalam pemerintahan, makna di dalam kepemimpinan, dan melindungi segenap warga bangsa dan seluruh Tanah Air," ungkapnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mencontohkan bagaimana kepemimpinan Indonesia pernah dinakhodai oleh seorang bapak pluralisme, yaitu Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Yenny Wahid Singgung Kesetaraan Anak Presiden di Mata Hukum Saat Kampanye Ganjar-Mahfud

Saat berziarah ke makam Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Ganjar mengaku selalu tersentuh.

Fokus perhatiannya selalu tertuju pada batu nisan Gus Dur yang dinilai menarik.

"Selalu yang bikin merinding adalah ketika duduk bersimpuh dan takbir mau dimulai, pandangan saya selalu menatap nisan Gus Dur, merinding saya," katanya.

"Itu nisan yang sangat jarang kita temukan. Karena di sana ada bahasa Arab, bahasa Tiongkok, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Seorang tokoh pahlawan kemanusiaan yang lahir di republik ini untuk menyatukan Indonesia. Maka hidup keberagaman itu dengan nyata," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com