Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Potensi Kubu Anies dan Ganjar Bersatu di Putaran Kedua, Sekjen PDI-P: Kami Sangat "Welcome"...

Kompas.com - 13/01/2024, 10:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P sekaligus Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, menyatakan terbuka jika Koalisi Perubahan berkongsi dengan Koalisi Ganjar-Mahfud.

Pernyataan ini untuk menanggapi adanya sejumlah sinyal pendekatan antara dua koalisi.

Kedekatan itu terlihat di beberapa momen, termasuk momen calon presiden nomor urut 1 dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan yang bersalaman dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani pasca debat capres pekan lalu.

"Ya tentu saja kami sangat welcome, apa yang disampaikan Mbak Puan dengan salaman dengan Pak Anies," kata Hasto saat menghadiri deklarasi ulama dan kiai kampung mendukung Ganjar-Mahfud di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Dengar Kubu Anies dan Ganjar Berkomunikasi, TKN Prabowo: Biasa Saja...

Hasto mengaku, saat ini pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan dua kubu terkait potensi putaran kedua.

Ia sendiri mengaku sempat bertemu mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla membahas hal yang sama. Namun, dalam pertemuan, Jusuf Kalla sempat menyampaikan kekhawatirannya mengenai intervensi Pemilu.

"Jadi komunikasi di dalam menghadapi intimidasi itu telah dilakukan, antara paslon 1 dan 3, melalui tim kampanyenya masing-masing," ucapnya.

Sementara terkait jadi atau tidaknya Pemilu dua putaran, ia menilai rakyat yang akan menentukan.

Intinya, kata dia, masyarakat tidak boleh dipaksa memilih pasangan calon tertentu di luar hati nurani.

Baca juga: Hasto Akui Kubu Ganjar-Mahfud Mulai Jalin Komunikasi dengan Tim Anies-Muhaimin

"Jangan ada sampai ada paksaan dari otoritas kekuasaan melalui berbagai intimidasi, melalui berbagai Politisasi bansos, melalui praktik money politic dengan mengunakan kekuatan uang untuk memaksakan satu putaran," harap Hasto.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sempat memberi salam pada paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar usai debat capres ketiga pekan lalu.

Di sisi lain, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak bersalaman setelah debat capres kedua.

Baca juga: Nasdem Tak Ingin Anies dan Ganjar Dianggap Kerja Sama karena Kritik Prabowo Saat Debat

Keduanya memang sempat berdebat cukup panas, terutama ketika membahas soal etika, pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas, dan kepemilikan lahan Prabowo.

Prabowo beralasan bahwa tak menyalami Anies karena mestinya dirinya didatangi. Sebab, usianya lebih senior ketimbang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Di sisi lain, Anies mengeklaim bahwa sudah mencari Prabowo untuk bersalaman seusai debat, tetapi tidak menemukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com