Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Para Pengusaha Tertawa Dengar Cerita Sedih Prabowo 2 Kali Dikalahkan Jokowi

Kompas.com - 12/01/2024, 17:45 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) tertawa ketika calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya dua kali dikalahkan Presiden Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019.

Hal ini disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidato dalam acara 'Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Maju 2045' di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Awalnya, Prabowo secara terang-terangan menyampaikan bahwa dirinya bersama pendampingnya, Gibran Rakabuming Raka bertekad ingin melanjutkan capaian yang sudah diukir Presiden Joko Widodo.

"Saya dengan Koalisi Indonesia Maju, Prabowo-Gibran, kita tidak malu-malu, kita adalah tim yang ingin melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo," kata Prabowo dikutip dari Youtube TvOne, Jumat sore.

Baca juga: Disambut dan Ditunggu Masyarakat, Prabowo: Saya Rasakan Dukungan yang Besar

Prabowo menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dicapai Jokowi bukan sebagai sikap menjilat.

Mengingat, dirinya sudah dua kali dikalahkan oleh Jokowi, yakni di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

"Saya ini bukan tukang menjilat, bukan. Saya ini dua kali dikalahkan oleh Pak Jokowi. Nah, kalian ketawa kan," kata Prabowo yang disambut gelak tawa para pengusaha yang hadir di lokasi.

Baca juga: Megawati Sulit Redam Kemarahan ke SBY, Prabowo dan Jokowi Sekaligus

Melihat para pengusaha tertawa, Prabowo pun menyampaikan bahwa pengalaman dua kali dikalahkan Jokowi membuatnya sedih. Namun, pengakuan kesedihannya tersebut tetap membuat para pengusaha tertawa.

"Kalah itu sedih lho," ujar Prabowo yang kembali membuat para pengusaha tertawa.

"Eh ketawa lagi kalian. Ini lah orang Indonesia, ada temannya yang sedih dia ketawa," ujar Prabowo bercanda.

Dalam kesempatan ini, Prabowo juga mengungkapkan bahwa ia dan Jokowi tetap bersahabat meski bersaing ketat di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Bahkan, tak sedikit orang-orang di sekitarnya yang merasa heran dengan dirinya karena tak menyanggah pemikiran Jokowi dalam sesi debat pada pilpres sebelumnya.

"Anda perhatikan tidak, selama saya bersaing di debat di manapun, Anda lihat saya masih bersahabat sama beliau (Jokowi)," ungkap Prabowo.

"Orang merasa aneh, tim saya waktu itu, tim kampanye marah-marah sama saya habis debat, 'Bapak kenapa enggak (menyanggah)'. Saya bilang, 'mau gimana, saya merasa banyak pikiran Pak Jokowi benar, untuk apa saya sanggah kalau saya setuju', ya kan," imbuh Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com