Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Kubu Anies dan Ganjar Berkomunikasi, TKN Prabowo: Biasa Saja...

Kompas.com - 12/01/2024, 22:31 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sekaligus Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku sudah mendengar kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD saling berkomunikasi.

Bahkan, Muzani melihat ada kedekatan juga di antara pasangan nomor urut 1 dan 3 tersebut.

"Ya. Jadi, kami mendengar dan juga membaca berita tentang adanya komunikasi dan kedekatan antara paslon 1 dan 3, bagi kami itu sesuatu yang biasa-biasa saja," ujar Muzani saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Soal Kerja Sama dengan Anies di Putaran Kedua, Ganjar: Semua Bisa Terjadi

Muzani menyambut baik komunikasi yang dilakukan oleh kedua kubu paslon tersebut.

Lagipula, kata dia, dirinya juga berkomunikasi secara baik dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Itulah, sebenarnya proses demokrasi Indonesia, meskipun pintu depan tertutup, pintu belakangnya komunikasi," ucapnya.

"Saya dengan Mas Hasto beberapa kali komunikasi di forum debat, saya mengatakan 'mas, meskipun di antara kita pintunya masih tertutup, tolong jendelanya kita buka'. Dan Mas hasto senyum dan tertawa 'iya, iya, iya'," sambung Muzani.


Muzani mengingatkan bahwa dalam mengelola negara sebesar Indonesia, dibutuhkan kekuatan bersama.

Dia menyebut Prabowo sudah berulang kali mengingatkan Indonesia tidak bisa hanya dikelola oleh satu orang atau satu kelompok.

"Karena itu, Pak Prabowo bertekad kalau nanti beliau terpilih jadi Presiden, beliau akan mengajak semua kekuatan untuk bersama-sama membangun negara," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aria Bima mengakui pihaknya tengah berkomunikasi dengan Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

Aria mengatakan, pihak pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sangat yakin Pilpres 2024 bisa berlangsung satu putaran.

Baca juga: Elektabilitasnya Turun, Ganjar Highlight Jateng, Jatim, Jogja, dan Jabar

Sedangkan TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas Amin tidak percaya. Mereka yakin Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.

"Putaran kedua masih sangat dinamis. Saya kira, untuk melihat putaran kedua, itu yang kami yakini dengan 01 (kubu Amin). Karena 02 (kubu Prabowo-Gibran) terlalu yakin 1 putaran. Kami dengan 01 tidak yakin satu putaran, pasti dua putaran," ujar Aria saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (1/1/2024).

Aria mengungkapkan gambaran komunikasi dengan kubu Anies, di mana mereka sama-sama tidak percaya Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.

Baca juga: Hasto Akui Kubu Ganjar-Mahfud Mulai Jalin Komunikasi dengan Tim Anies-Muhaimin

Menurutnya, Pilpres 2024 satu putaran hanya dibentuk melalui opini publik seperti survei.

"Iya (makanya bangun komunikasi dengan kubu Amin). Kita tanya, 'lu percaya 1 putaran?' 'Enggak'. 'Nah lu enggak, gue enggak'. Gitu saja. Karna gini lho, ini kan ada opini publik, dibangun lewat survei, kemudian diglorifikasi satu putaran, kemudian survei yang harusnya memotret realitas tapi ini menggiring realitas opini yang ada," tuturnya.

"Jadi ada desain lembaga survei seolah-olah jadi satu putaran. Jangan sampai kami dengan 01 menjadi panik," sambung Aria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com