Adapun pelajar dan mahasiswa yang dimaksud, seperti Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 13 Maros, Fisheries Diving Club (FDC) Universitas Hasanuddin (Unhas), Politeknik (Poltek) Kelautan dan Perikanan (KP) Bone, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Cokroaminoto, Kedokteran Hewan, Resimen Mahasiswa (Menwa), dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Unhas.
Dalam upaya pelestarian alam dan tanaman langka yang cenderung terancam punah, terdapat 12 jenis bibit tanaman yang ditanam, termasuk koleksi Kebun Raya Pucak.
Baca juga: Taman Bundaran HI Kembali Hijau, Tanaman yang Rusak Diganti Baru
Adapun jenis bibit tanaman tersebut, di antaranya Lunasi sp, Canarium sp, Nauclea sp, Ixora sp, Ficus sp, Alstonia sp, Melicope sp, Artocarpus sp, Dysoxyllum sp, Syzygium sp, Calophylum inophyllum, Bauhinia sp, serta tanaman endemik dan pengarah lainnya, dengan total 1.000 pohon.
Pada kesempatan yang sama, Kepala DLHK Provinsi Sulsel Andi Hasbi berharap kegiatan penanaman pohon yang diadakan pada tanggal 10 Januari dapat menjadi momentum untuk mengajak semua elemen masyarakat dalam menjaga keanekaragaman hayati, khususnya di wilayahnya.
“Hari Gerakan Satu Juta Pohon terus diperingati hingga saat ini karena telah membawa banyak manfaat positif bagi kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam. Manfaat ini di antaranya dapat mengurangi dampak pemanasan global, menghasilkan oksigen, serta mitigasi perubahan iklim,” ucapnya.
Baca juga: Difusi Oksigen dan Karbon Dioksida pada Alveolus
Lebih lanjut, Andi Hasbi mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon di Kebun Raya Pucak tidak hanya meningkatkan fungsi kebun raya sebagai tempat penelitian dan pembelajaran, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi lokasi eko-eduwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.