Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan HUT PDI-P di Gang Sempit Jakarta, Hasto Singgung Kemenangan Jokowi di Pilgub DKI

Kompas.com - 11/01/2024, 05:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung kemenangan Joko Widodo saat maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2012 karena dukungan masyarakat.

Hal itu disampaikan Hasto saat bertemu warga permukiman padat, RW 05, di Gang Masjid Jami Al-Ihsan, Kebon Kosong, Kemayoran, Rabu (10/1/2024) sore.

Kehadiran Hasto di situ menjadi salah satu rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI-P.

Mulanya, Hasto menjelaskan alasan partainya memilih merayakan HUT ke-51 PDI-P di RT/RW. Hal ini disebut karena jati diri PDI-P berasal dari rakyat.

"Ibu Megawati tadi dalam pidato politik beliau mengingatkan bahwa sebagai partai kami ini ada karena rakyat," kata Hasto di hadapan warga.

"Kalau dulu dalam Pemilu Gubernur di sini kami calonkan Pak Jokowi, itu menang karena rakyat," sambungnya.

Baca juga: Jokowi Belum Ucapkan Selamat Ultah ke PDI-P, Ganjar: Lupa Kali

Setelah itu, Hasto mengaku bahwa kini PDI-P mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pilpres 2024.

Hasto pun blak-blakan jika nanti Ganjar-Mahfud menang, maka kemenangan itu bukan dari elite politik.

"Nah, sekarang kami mengusulkan Pak Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud MD itu juga sama. Kemenangannya bukan karena elite tapi karena dukungan dari rakyat, dari bapak, ibu dan saudara-saudara sekalian," jelasnya.

Kehadiran Hasto disambut oleh ratusan warga yang antusias mengikuti rangkaian HUT ke-51 PDI-P di wilayah mereka.

Warga menyambut Hasto mulai dari tabuhan rebana remaja pria hingga penampilan tari daerah dari anak-anak sanggar Tari Papua Dance.

Meski acara di gelar di gang sempit, kehadiran ratusan ibu-ibu warga RW 05 menambah kemeriahan acara peringatan HUT partai berlambang banteng moncong putih.

Baca juga: Jokowi Tak Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke PDI-P, Hasto: Rakyat Mencatat dan Melihat

Hasto merasa bersyukur dan terharu bisa merayakan peringatan HUT Partai kali ini secara sederhana bersama warga.

"Luar biasa, saya sungguh merasa bersyukur dan terharu bisa bersama dengan Bapak, Ibu dan adik-adik semuanya di tempat ini. Karena kami menjalankan bagaimana napas kepartaian dari PDI Perjuangan itu sebagai partainya rakyat, partainya wong cilik, partai kita semuanya," kata Hasto.

"Kami juga menyampaikan salam dari Ibu Megawati Soekarnoputri," pungkas dia.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo justru tak menghadiri perayaan HUT PDI-P yang dipusatkan di sekolah partai Lenteng Agung, karena sedang lawatan ke luar negeri.

PDI-P pun mengakui tak mengirim undangan ke Jokowi karena sudah tahu jadwal presiden yang hendak melakukan kunjungan kenegaraan.

Baca juga: PDI-P Akui Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT Partai

Jokowi juga sampai saat ini belum memberi ucapan selamat ulang tahun ke partai yang telah membesarkan namanya itu.

Hubungan Jokowi dengan PDI-P selaku partai pengusungnya sejak menjadi wali kota solo, gubernur DKI Jakarta, hingga presiden dua periode, dikabarkan merenggang akhir-akhir ini.

Keretakan hubungan itu usai putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju dalam pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Di sisi lain, PDI-P mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com