Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah soal Rahasia Negara di Debat Pilpres, Mahfud: Saya Mantan Menhan Juga, Mana yang Rahasia?

Kompas.com - 09/01/2024, 13:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan, dirinya merupakan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) sehingga tahu mana data di bidang pertahanan yang bisa diungkapkan ke publik dan yang tidak.

Hal itu disampaikan Mahfud menanggapi data pertahanan negara yang menjadi polemik usai pelaksanaan debat ketiga pemilihan presiden (pilpres) yang digelar pada Minggu (7/1/2024) lalu.

Mahfud menuturkan, dari pertanyaan calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan maupun capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo terhadap capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat, tidak ada yang memerlukan jawaban sampai membuka rahasia negara.

"Dari yang kemarin, yang harus dirahasiakan pertanyaannya itu, kalau saya ya, kan saya mantan Menhan juga. Mana yang rahasia? Saya tahu mana undang-undang (UU) yang (soal) rahasia (data negara)," ujar Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/1/2024).

"Endak ada dari pertanyaan (Anies dan Ganjar) itu yang harus (dijawab dengan) mengungkap rahasia negara. Itu (jawaban) bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu kan soal alutsista. Engga bisa dibicarakan di ruang tertutup. Kalau di ruang tertutup namanya rembugan, bukan debat," tegasnya.

Baca juga: Bantah Prabowo, Pengamat Sebut Tak Semua Data Pertahanan Rahasia

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud juga merespons penilaian Presiden Joko Widodo terkait jalannya debat ketiga pilpres yang sarat dengan pertanyaan dengan motif serangan personal.

Menurut Mahfud, dia tidak sependapat dengan penilaian Presiden.

"Ya mungkin kalau penilaian presiden. Kalau (menurut) saya sih enggak," tuturnya.

Untuk diketahui, Mahfud MD merupakan Menhan RI di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Mahfud menjadi Menhan pada 2000-2001 menggantikan Menhan sebelumnya yakni Marsilam Simanjuntak.

Baca juga: TPN Sebut Data Pertahanan yang Dipaparkan Ganjar Bukan Rahasia dan Bisa Diakses Publik

Sebelumnya dalam debat ketiga pilpres, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menjelaskan data soal minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimal Indonesia yang menurun.

Sementara itu, capres nomor urut 1, Anies Baswedan meminta capres Prabowo menjelaskan soal berbagai program pertahanan di masa tugasnya sebagai Menhan sejak 2019 lalu.

Namun, Prabowo tak menjawab secara gamblang pertanyaan itu dan justru mengajak dua lawannya bertemu di lain kesempatan untuk membicarakan isu tersebut. 

Baca juga: Bantah Jokowi, Ganjar: Saya Serang Program, Bukan Personal

Usai debat ketiga Pilpres 2024, Minggu petang, Prabowo menyentil pernyataan paslon lain yang menyebutkan bahwa “pertahanan tidak bersifat rahasia”.

“Pertahanan adalah sakral, dan tadi kalau tidak salah, ada paslon yang mengatakan untuk pertahanan tidak ada rahasia,” kata Prabowo selepas debat di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

“Saya kira ini sangat lucu, ini sangat tidak pantas bagi seorang pemimpin. Justru masalah pertahanan, keamanan, itu sarat dengan hal-hal rahasia,” tutur Menteri Pertahanan RI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com