Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Ketiga Pilpres: Ganjar Impresif, Anies Ofensif, Prabowo Defensif

Kompas.com - 09/01/2024, 12:35 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, penampilan tiga calon presiden (capres) pada debat ketiga Pemilu Presiden (Pilpres), Minggu (7/1/2024) kemarin memberikan kesan tersendiri.

Penampilan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dinilai menawan. Capres nomor urut 1 Anies Baswedan lebih banyak menyerang, sedangkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto cenderung bertahan.

“Dalam debat ketiga ini Ganjar cerdas. Anies bernas dan ofensif. Prabowo defensif, namun kurang elaboratif,” kata Umam kepada Kompas.com, Senin (8/1/2024).

Debat ketiga pilpres mengangkat tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Menurut Umam, dalam debat tersebut Ganjar tampil simpatik, lebih tertib, pola konfrontasinya terukur, diperkuat dengan substansi yang impresif.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu dianggap mampu mengelaborasi pendapatnya secara jelas mengenai perencanaan dan komitmen antikorupsi dalam kebijakan pertahanan. Termasuk, terkait isu penguatan infrastruktur siber nasional, dan revitalisasi kinerja ASEAN.

Baca juga: Bantah Jokowi, Ganjar: Saya Serang Program, Bukan Personal

“Ganjar mampu mengelaborasi argumen tentang visi pertahanan, keamanan dan diplomasi ekonomi dengan cukup impresif,” ujar Umam.

Sementara, sejak awal penampilannya, Anies langsung menggunakan strategi menyerang. Serangan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mayoritas ditujukan untuk Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Anies, misalnya, berkali-kali menyinggung soal pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) bekas. Ia juga menyentil dugaan keterlibatan “orang dalam” yang menyebabkan terjadinya kebocoran anggaran belanja alutsista Kementerian Pertahanan.

Hantaman terkeras Anies terhadap Prabowo adalah ketika ia mengungkit kegagalan program food estate atau lumbung pangan, juga soal banyaknya TNI yang tidak memiliki rumah di saat Prabowo selaku Menteri Pertahanan mempunyai lebih dari 300 ribu hektare lahan.

“Serangan-serangan Anies terhadap Prabowo berpeluang menciptakan poin politik, namun, bagi pendukung Prabowo, materi serangan itu dianggap berlebihan,” kata Umam.

“Anies tampaknya masih terbawa oleh atmosfer debat capres pertama, di mana serangannya pada Prabowo dinilai mendapatkan poin politik lebih tinggi, sehingga strategi menyerang ia ulangi lagi,” lanjutnya.

Adapun Prabowo, pada awal debat, tampak terpancing emosinya oleh serangan Anies. Prabowo juga dianggap lepas kendali emosi ketika merespons serangan Anies mengenai etika kepemimpinan, dan sejumlah kritik lainnya di bidang pertahanan.

Lantaran harus menahan emosi dan serangan-serangan tajam, Prabowo akhirnya kurang mengelaborasi substansi dan filosofi kebijakan pertahahan-keamanan dan strategi hubungan internasional secara memadai.

“Namun Prabowo kembali mampu menampilkan startegi bertahannya secara impresif saat dirinya menjelaskan tentang alasan turunnya indeks kinerja militer dan pertahanan, dan kebijakan pertahanan sebagai produk legislasi kolektif atas persetujuan partai-partai pendukung rival-rival politiknya,” tutur Umam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com