Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Pujian Prabowo ke Jokowi dalam Debat Ketiga

Kompas.com - 08/01/2024, 14:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto tampil beda dalam debat ketiga pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

Dalam debat semalam tak ada narasi pujian Prabowo terhadap kinerja pemerintahan Presden Joko Widodo. Hal ini nampak berbeda ketika debat pertama yang digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

Kala itu, Prabowo memuji kinerja Jokowi yang sering pergi ke Papua. Prabowo bahkan menyebut Jokowi sebagai presiden yang paling sering bertandang ke Papua.

"Presiden Jokowi adalah presiden di RI yang paling banyak ke Papua," kata Prabowo dalam debat pertama Pilpres 2024.

Baca juga: Anies-Ganjar Dinilai Kompak Serang Prabowo Saat Debat, Prabowo Defensif

Dalam ingatannya, Prabowo mengungkapkan bahwa Jokowi sudah berkunjung Papua lebih dari 19 kali selama menjadi presiden.

Selain itu, Prabowo juga memuji bahwa perekonomian Indonesia mengalami peningkatan drastis di bawah kepemimpinan Jokowi.

"Dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintah Pak Jokowi yang paling pesat dan tinggi dalam sejarah Indonesia," kata Prabowo.

"Jadi akan saya lanjutkan,” tutur dia.

Saling serang

Terlepas tidak adanya pujian Prabowo terhadap Jokowi, namun debat semalam justru menyajikan momen yang cukup panas ketika Prabowo dan capres nomor urut 1, Anies Baswedan saling serang argumentasi terkait etika pemimpin.

Mulanya, Anies menanyakan pada Prabowo pendapatnya tentang hubungan standar etika seorang presiden dengan kemampuan mengorkestrasi pertahanan negara.

"Nah pertanyaan yang ingin saya sampaikan pada Bapak adalah apa hubungan standar etika seorang pemimpin negara dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan, keamanan dan kedaulatan negara?" ucap Anies.

Baca juga: Anies Singgung Etika di Debat Pilpres, Jokowi Tanggapi dengan Tawa

Kemudian, Prabowo mengatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki dasar etika yang tinggi karena mesti memberikan contoh pada masyarakat.

"Pertama nilai adalah cinta tanah air. Kedua kejujuran. Ketiga kebersihan yang bapak bolak balik ngomong. Harus memberikan contoh. Tidak boleh korupsi dengan bentuk apa pun. Jadi saya sependapat. Harus ada kepemimpinan berdasarkan nilai," jawab Prabowo.

Tak hanya itu, mantan Danjen Kopassus itu juga menekankan pentingnya pemimpin yang jujur dan setia pada rakyat. Ia pun meminta jangan ada pihak yang berupaya menyesatkan rakyat karena ambisi pribadi.

"Sekali lagi, jangan karena ambisi pribadi kita sesatkan rakyat, kita hasut rakyat, kita membahayakan pertahanan dan keamanan rakyat. Kasihan prajurit-prajurit yang sedang berjuang untuk menjaga kita. Polisi-polisi yang menjaga kita kasihan. Kalau ada calon pemimpin yang kerjanya hanya menghasut saja," papar dia.

Anies lantas mendapatkan kesempatan untuk memberikan tanggapan atas pertanyaan Prabowo. Ia kemudian menuding dua hal.

Pertama, Anies mengatakan ada indikasi nepotisme dalam pemilihan perusahaan pengadaan alutsista dan proyek food estate di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

"Tapi dalam kenyataannya Pak, ketika Bapak di Kementerian Pertahanan banyak orang dalam di pengadaan alutsista, PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defence Security, lalu orang dalam di food estate," sebutnya.

Baca juga: Debat Ketiga Pilpres: Prabowo dalam Tekanan Anies dan Ganjar

Kedua, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali menyinggung persoalan etik yang ada di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait putusan uji materi batas usia calon wakil presiden (cawapres) yang akhirnya melanggengkan jalan Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal RI-2.

"Ketika ada pelanggaran etika dan Bapak tetap dengan cawapres yang melanggar etika artinya ada kompromi etika. Kemudian Bapak mengolok-olok tentang etika, saya tidak tega mengulanginya. Pertanyaannya apa penjelasan Bapak soal ini?" kata dia.

Mendengar pernyataan tersebut, Prabowo merasa bahwa Anies tak layak membicarakan persoalan etik. Baginya, apa yang disampaikan Anies tak sesuai dengan data yang ada.

Prabowo pun siap menunjukan data yang dimilikinya jika dibutuhkan.

"Jadi di mana masalahnya. Saudara bicara etik-etik. Saya tuh keberatan karena saya menilai, maaf ya, karena Anda desak saya, saya terus terang saja, Anda tidak pantas bicara soal etik. Itu saja," ungkapnya.

Terakhir, ia menuding Anies menyesatkan masyarakat dengan narasi yang dimunculkannya terkait pelanggaran etik.

"Saya merasa bahwa Anda itu posturing, Anda itu menyesatkan. Itu saja. Saya boleh berpendapat kan? Saya menilai Anda tidak berhak berbicara soal etik, karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik," imbuh dia.

Sementara itu, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo hanya tersenyum ketika melihat dua pesaingnya saling adu argumen terkait urusan etika.

Lantas, saat mendapatkan kesempatan berbicara, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mencandai keduanya. Ia menyinggung dugaan ditempatkan berdiri di podium tengah, di antara Prabowo dan Anies.

Momen itu berlangsung saat Prabowo menanyakan pada Ganjar pilihannya apakah bakal memperkuat matra TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), atau Angkatan Udara (AU) guna memperkuat pertahanan Tanah Air ke depan.

"Terima kasih, mudah-mudahan saya didudukkan di tengah memang agak mendinginkan dua kawan saya, kiri-kanan,” kata Ganjar dan disambut gelak tawa pendukung ketiga capres.

(Penulis: Nirmala Maulana Achmad, Tatang Guritno | Editor: Dani Prabowo, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com