Mereka menggambarkan, merekonstruksi jalur, lokasi dan tempat yang diingat saat pelarian dalam peta. Mereka sangat mengandalkan ingatan atau mental map pada saat menggambar peta.
Peta digambar secara "gotong royong", secara berkesinambungan, yang akhirnya dapat digunakan sebagai petunjuk untuk melarikan diri hingga zona netral di Swiss.
Peta tentu masih digunakan dalam peperangan modern saat ini. Basisnya tidak lagi hardcopy, basisnya digital. Petanya dinamis, lebih presisi, dan lebih banyak informasinya.
Kemajuan teknologi geospasial dalam bentuk citra satelit telah menelanjangi muka bumi hingga hitungan centimeter. Tidak banyak lagi yang bisa disembunyikan.
Informasi spasial yang berbasis lokasi mungkin bisa diperoleh musuh hingga titik koordinat, namun atribut informasi non-spasialnya masih dapat dirahasiakan.
Sebagai bagian dari pertahanan dan keamanan, negara perlu mempunyai kemandirian dalam bidang informasi geospasial.
Mempunyai peta sendiri yang detail, presisi, dan menyeluruh untuk menjaga informasi yang selangkah lebih maju di negara sendiri dibandingkan orang lain.
Apabila bentuk dan akses layanan informasi geospasial yang kita terima dari negara lain "dimatikan", negara masih berdaulat dengan informasi geospasialnya sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.