Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Jangan Hanya Memilih Berdasarkan Foto, Pilih Berdasarkan Dialog dan Isi Pikirannya

Kompas.com - 04/01/2024, 12:30 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan memberikan pesan kepada simpatisannya di Ciamis, Jawa Barat, agar memilih presiden jangan berdasarkan foto, tetapi memilih berdasarkan dialog, isi pikiran dan rekam jejak para calon presiden.

Awalnya ia menjelaskan mengapa kampanyenya bertajuk "Desak Anies" dengan konsep tanya jawab dibuat.

"Mengapa kami membuat program seperti Desak Anies? karena kami ingin menghormati rakyat Indonesia," ujarnya seperti ditayangkan Kompas TV dalam kampanyenya di Ciamis, Kamis (4/1/2024).

"Bahwa Rakyat Indonesia, jangan hanya memilih berdasarkan foto yang dibuat orang lain, tapi memilih berdasarkan dialog dan isi pikirannya, rekam jejaknya, rekam karyanya, rekam prestasinya," sambung dia.

Baca juga: Anies Sebut Negeri Berada di Persimpangan Jalan Menuju Negara Kekuasaan

Menurut Anies, cara menghormati pemilih adalah dengan cara memberikan kesempatan untuk menguji calon pemimpinnya dengan pertanyaan.

Bukan hanya membuat foto baliho dimana-mana tanpa memperlihatkan dialog dan rekam jejak yang pernah dibuat.

"Karena poster itu tidak bisa menggambarkan. Dan pernah ada yang keliru gara-gara foto bukan? Foto itu bisa memberikan citra yang luar biasa, tapi ketika dialog kita bicara kenyataan," imbuh dia.

Baca juga: Diminta Berjoget, Anies: Kalau Bisa Dialog, Kenapa Harus Joget?

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mengatakan, rakyat harus menilai calon pemimpin berdasarkan kenyataan.

Sebab itu, dialog dengan tajuk "Desak Anies" dibuat dengan konsep bertanya apa saja bertanya untuk siapa saja.

"Tapi (saat Desak Anies) saya sampaikan apa adanya bila bisa saya jawab saya jelaskan, bila tidak, kita sampaikan nanti tanya kepada pakar," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com