Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Jepara, Ganjar Terima Keluhan Perajin Ukiran soal Akses Permodalan

Kompas.com - 02/01/2024, 20:50 WIB
Vitorio Mantalean,
Krisiandi

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berkampanye di Desa Blimbingrejo, Nalumsari, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024). Ia menemui para perajin ukiran dan menerima keluhan mereka.

Para perajin berharap, jika Ganjar terpilih sebagai presiden, dapat memperbaiki akses permodalan guna mengembalikan kejayaan Jepara sebagai pusat ukir kelas wahid.

Pasalnya, selama ini, para perajin mengaku bahwa akses permodalan kerap menjadi kendala produktivitas mereka karena hanya memperoleh bantuan permodalan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan plafon yang beragam.

Baca juga: Debat Capres, Ganjar Siap Beberkan Modernisasi Alutsista Sesuai APBN Tanpa Beli Bekas

“Makanya perlu bantuan modal dari lainnya, ini rata-rata permodalannya yang kurang. Kalau cuma Rp 5 juta, Rp 10 juta, Rp 15 juta diberikan bertahap, sudah habis buat bayar pekerja sama beli kayu. Jadi tidak bisa menjual, ya kita berhenti. Kalau pakai KUR sudah mentok,” ujar salah seorang perajin kepada Ganjar.

Ia memberi contoh, sesekali ada pesanan dalam jumlah besar. Akan tetapi, karena modalnya kurang, pesanan sebanyak itu tak bisa dipenuhi.

Padahal, sebagian besar dari mereka juga memiliki pegawai yang tidak sedikit. Di Blimbingrejo, diperkirakan ada 100 perajin ukir yang masing-masing mempekerjakan 5-10 orang.


Mereka pun sudah beradaptasi dengan kemajuan teknologi dengan membuka metode penjualan secara daring melalui Facebook atau WhatsApp dengan pembagian kerja yang jelas antara produksi dan pemasaran. 

Akan tetapi, lagi-lagi, akses permodalan kerapkali menjadi hulu permasalahan.

Ganjar meminta agar para perajin ukir di Jepara dapat diinventarisasi dan diklasifikasi jumlah modal yang mereka perlukan.

Baca juga: Debat Ketiga Pilpres, Ganjar Disebut Akan Paparkan Konsep Pertahanan Berbasis Laut

“Seringkali ketika mengambil kredit KUR ternyata keluhannya sedikit-sedikit, maka pada saat proyeknya sudah berakhir, uangnya sudah habis dipakai bayar buruh, mereka minta skim agar kreditnya bisa lebih mudah, bisa diambil di depan dan seterusnya,” kata eks Gubernur Jawa Tengah itu.

Ia juga mengapresiasi industri ukir di Jepara, khususnya produk gebyok, yang penjualannya bagus. Ia berharap hal ini dapat dilestarikan dan dikembangkan agar Jepara dapat menjadi pusat ukir yang memanfaatkan teknologi.

Selain akses permodalan, Ganjar juga mengapungkan wacana soal perlunya sekolah vokasi terkait ukir agar bidang ini diminati secara berkeberlanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com