Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2023: Operasi Pembebasan Pilot Susi Air yang Belum Tuntas...

Kompas.com - 01/01/2024, 10:46 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir sepanjang 2023, Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens menjadi tawanan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Tanah Papua.

Operasi pembebasan sudah dilakukan aparat gabungan TNI-Polri, namun pilot berkebangsaan Selandia Baru itu urung dibebaskan hingga saat ini.

Philips KKB pimpinan Egianus Kogoya setelah pesawat yang dipilotinya dibakar di Bandar Udara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, 7 Februari 2023.

Saat itu, pesawat mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).

Philips dan kelima OAP disebut melarikan diri ke arah yang berbeda. Akan tetapi, kelima OAP itu berhasil kembali ke rumah masing-masing. Sementara itu, pilot Philips disandera KKB.

Aparat gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz pun melakukan operasi pencarian terhadap Philips.

Baca juga: 10 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Panglima Agus: Kita Kedepankan Operasi Teritorial

Berkali-kali, Laksamana (Purn) Yudo Margono saat masih menjadi Panglima TNI, menyatakan tidak pernah mengerahkan pasukan khusus untuk operasi tersebut.

Seperti yang ia sampaikan usai memimpin rapat pimpinan (rapim) TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta, 10 Februari.

Yudo mengatakan bahwa ia belum berencana mengerahan pasukan Komando Operasi Khusus (Koopssus) yang beranggotakan pasukan elite tiga matra, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL, dan Satbravo 90 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU.

Baca juga: Yudo Belum Pertimbangkan Kirim Koopsus TNI Cari Pilot Susi Air

"Saya kira belum, sampai mengirim seperti tadi lah (kirim Koopssus TNI)," kata Yudo saat ditanya awak media.

Pasukan organik dari Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cendrawasih dan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III dirasa cukup untuk operasi itu. Dan memang, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari TNI soal pengerahan pasukan khusus.

Sempat bantah penyanderaan

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023) KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Panglima TNI Laksamana Yudo Margono ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023)
Yudo Margono sebagai Panglima TNI saat itu, membantah pilot Susi Air disandera KKB. Hal itu ia sampaikan di sela-sela rapat pimpinan TNI-Polri, 8 Februari 2023.

Namun, sebelumnya sudah tersiar kabar bahwa Philips disandera, seperti yang dikatakan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih saat itu, Letjen Muhammad Saleh Mustafa.

Yudo mengatakan bahwa Philips menyelamatkan diri.

"Enggak ada penyanderaan, dia (mereka) kan ini menyelamatkan diri," ujar Yudo di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Yudo juga membantah Philips disandera KKB.

Baca juga: Panglima TNI Bantah Pilot Susi Air Disandera KKB: Dia Menyelamatkan Diri

"Dari mana itu infonya? Saya malah enggak dapat infonya. Saya belum ada informasi kalau yang dibawa itu," kata Yudo.

Namun, beberapa hari berselang, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengakui bahwa Philips disandera KKB.

Tadi ada yang tanya, apakah betul ada penyanderaan di Papua? Iya. Si Methrtens itu disandera oleh kelompok Kogoya, itu disandera, dan kami sedang melakukan (cara) persuasif," ujar Mahfud usai rapat dengan Komisi III DPR di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, 15 Februari 2023.

Baca juga: Pilot Susi Air Masih Disandera, Jokowi: Jangan Dilihat Diam, Pemerintah Berupaya Sangat Keras

Mahfud mengatakan, keselamatan sandera adalah prioritas utama. Oleh sebab itu, pemerintah sedang melakukan pendekatan secara persuasif dengan KKB.

"Tapi kami tidak menutup opsi lain. Kami persuasif agar (pilot) bisa bebas, selamat, damai, tanpa kisruh dan ribut, tapi tidak menutup opsi lain," kata Mahfud saat itu.

Namun, Mahfud belum menyebutkan maksud dari 'opsi lain' tersebut.

Dalam operasi pembebasan pilot Susi Air, TNI enggan mengerahkan prajurit khusus.

“Saya mempunyai prajurit bermampuan khusus, mempunyai alutsista yang bisa menyelesaikan itu, kalau harus menyelesaikan, tapi ini bukan. Ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga tetap mengedepankan hukum,” kata Yudo usai upacara gaktib dan yustisi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, 8 Maret 2023.

Baca juga: Pilot Susi Air 6 Bulan Lebih Disandera KKB, Elsam Sebut Pemerintah Abai

Yudo melanjutkan bahwa pencarian pilot Philips bukanlah operasi militer, melainkan operasi penegakan hukum.

“Kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini, sehingga ya harus sabar, menyelesaikan ini tidak langsung “des”. Ini bukan operasi militer. Ingat, ini bukan operasi militer,” ujar Yudo.

Yudo juga mengatakan, KKB berpindah-pindah dan membaur dengan warga lokal sehingga menyulitkan.

5 prajurit gugur, tiga komandan diganti

Di tengah operasi pembebasan pilot Susi Air, Yudo memutasi tiga perwira tinggi yang memegang tongkat komando di wilayah Papua, mulai dari jabatan Komandan Korem hingga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.

Mutasi itu tertera dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/426/IV/2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Surat itu ditandatangani Yudo tertanggal 27 April 2023.

Baca juga: Momen Pergantian Tiga Komandan TNI di Papua Usai Insiden Penyerangan KKB di Nduga

Posisi Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Kodam XVII/Cenderawasih berganti dari Brigjen Juinta Omboh Sembiring ke Kolonel Inf Dedi Hardono.

Lalu, posisi Pangdam XVII/Cenderawasih diganti dari Mayjen Muhammad Saleh Mustafa ke Mayjen Izak Pangemanan yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kogabwilhan III.

Kemudian, Pangkogabwilhan III Letjen I Nyoman Cantiasa dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Koorsahli KSAD). Posisi Pangkogabwilhan III diisi Mayjen Agus Suhardi.

Baca juga: 10 Bulan KKB Sandera Pilot Susi Air, Egianus Kendalikan Penyanderaan dari Jauh

Rotasi tiga jabatan penting di Papua itu dilakukan usai gugurnya lima prajurit TNI di Nduga, Papua Pegunungan, dalam operasi pembebasan pilot Susi Air.

Namun, Markas Besar TNI membantah rotasi jabatan berkaitan dengan hal tersebut.

”Ini rotasi normal, untuk penyegaran organisasi,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, 3 Mei 2023.

Diketahui, lima prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) gugur di tengah misi penyelamatan pilot pesawat Susi Air, 15 April 2023.

Operasi siaga tempur


Menyusul gugur lima prajurit tersebut, TNI kemudian memberlakukan operasi “siaga tempur” di daerah-daerah rawan KKB di Papua.

Menurut Yudo, operasi tersebut akan diterapkan di lokasi-lokasi rawan, seperti halnya Distrik Mugi, Nduga, yang menjadi tempat kontak tembak antara Satgas Yonif Raider 321 dan KKB.

“Jadi ke depan dengan adanya kontak tembak seperti ini, daerah-daerah yang kerawanan tinggi akan saya tingkatkan dari operasi yang biasanya pam (pengamanan) rawan,” ujar Yudo saat konferensi pers di Base Off Lanudal Juanda, Surabaya, 18 April 2023, usai berkunjung ke Papua.

Baca juga: Pencarian Pilot Susi Air, Gugurnya Pratu Miftahul, dan Operasi Siaga Tempur...

Dalam operasi siaga tempur di daerah rawan, lanjut Yudo, tidak ada unsur dari masyarakat yang terlibat.

“Dan di situ tidak ada penduduknya, penduduk yang istilahnya seperti perangkat desa dan sebagainya,” kata Yudo.

Yudo mengatakan, operasi siaga tempur itu seperti halnya operasi siaga tempur laut bagi prajurit TNI di Natuna.

Baca juga: 4 Prajurit TNI yang Gugur saat Cari Pilot Susi Air Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

“Nah ini kita samakan, siaga tempur darat bila perlu namanya supaya mereka para prajurit yang menuju ke situ, ke tempat-tempat yang sudah dinyatakan rawan atau kerawanan tinggi, mereka betul-betul siaga tempur,” tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu.

Yudo mengatakan, sebenarnya di dalam diri setiap prajurit sudah terpatri naluri tempur.

“Tetapi kalau masuk daerah yang kita nyatakan siaga tempur, ya mereka lebih waspada,” kata Yudo.

Susi sempat marah

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, meminta maaf atas kejadian penyanderaan pilot Susi Air atas nama Philips Mark di Papua oleh KKB, Rabu (1/3/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, meminta maaf atas kejadian penyanderaan pilot Susi Air atas nama Philips Mark di Papua oleh KKB, Rabu (1/3/2023).
Bos maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti pun sempat marah karena operasi pembebasan pilot Philips berlarut-larut.

Kemarahan Susi tampak saat berbincang melalui sambungan telepon dengan Pendeta Karel Phil Erari yang juga merupakan tokoh Papua.

Rekaman pembicaraan yang tersebar di media sosial itu telah diizinkan oleh Susi untuk ditayangkan sebagai pemberitaan.

Baca juga: Menangis, Susi Pudjiastuti Curhat ke Tokoh Papua soal KKB: Kalian Tak Adil pada Saya

"Saya tuh jahat apanya Pak Phil? Coba cari kejahatan saya apa di Papua?" ujar Susi dengan nada suara tinggi sebagaimana dikutip dari rekaman telepon yang diterima Kompas.com, 6 Mei 2023.

"Saya cari makan iya di Papua. Tapi, saya bantu orang Papua juga banyak," katanya lagi.

Pendeta Karel Phil juga membenarkan bahwa Susi Pudjiastuti kerap membantu masyarakat Papua dengan ikhlas.

Susi kemudian menjelaskan bahwa dalam sehari maskapainya bisa memberangkatkan 70 hingga 90 penerbangan ke wilayah gunung-gunung di Papua.

Penerbangan itu membawa bahan makanan, obat-obatan, membantu transportasi warga hingga membawa bantuan untuk anak-anak Papua.

"Di semua tempat bisa saya bantu. Saya cuci luka anak anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik. Apa, apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?" kata Susi.

Baca juga: Murka Susi Pudjiastuti Pilotnya Disandera KKB: Apa Dosa dan Salah Saya

Ia lantas menceritakan, sempat merasa senang setelah pihak KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua. Namun, dua hari kemudian, ada dua pasukan TNI yang ditembak oleh KKB.

"Itu kan apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian bunuh putra-putra bangsa. Saya jadi lebih marah lagi. Mau diambil apa? Sementara orang lain yang cari untung saja di Papua kalian biarkan," ujar Susi.

Minta tebusan

Setelah beberapa bulan penyanderaan, KKB pimpinan Egianus Kogoya sempat disebut meminta tebusan untuk proses pembebasan pilot Susi Air. Permintaan tebusan itu dilontarkan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.

Menurut dia, permintaan tebusan uang itu akan disanggupi lewat proses negosiasi. Benny menuturkan, pemerintah daerah sedang menyiapkan uang yang diminta Kogoya.

"Sebetulnya terkait hal itu Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya. Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan dan bahan medis," kata Benny, seperti dikutip dari Kompas TV, 2 Juli 2023.

Baca juga: KKB Disebut Minta Tebusan Rp 5 Miliar, TB Hasanuddin: Kalau Tunduk, Berarti Negara Tunduk ke Perompak

"Waktu itu (permintaannya) sebesar Rp 5 miliar, nanti itu dalam proses negosiasi berapa yang akan bisa disanggupi. Namun sejak kita mencoba ruang komunikasi hingga saat ini KKB Egianus tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," ujar dia.

Namun, kemudian, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meluruskan itu dan mengatakan KKB tidak pernah meminta uang tebusan.

Menko Polhukam Mahfud MD pun sempat angkat bicara soal tebusan uang Rp 5 miliar tersebut.

Mahfud mengaku tidak mengetahui soal permintaan uang tebusan tersebut.

Baca juga: Soal Tebusan Rp 5 M untuk Bebaskan Pilot Susi Air, Mahfud: Kalau Minta ke Saya, Saya Bilang Tidak

“Tidak tahu saya, karena saya tidak ikut menerangkan itu,” kata Mahfud saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 11 Juli 2023.

Hanya, Mahfud mengatakan bahwa dirinya tidak akan memenuhi permintaan semacam itu, jika KKB mengajukan kepada dirinya.

“Kalau kepada saya tidak minta. Kalau minta ke saya, saya bilang tidak. Gitu saja. Saya tidak minta,” ucap Mahfud.

Yudo serahkan ke Agus

Laksamana Yudo Margono resmi menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Jenderal Agus Subiyanto.  Proses serah terima jabatan (sertijab) digelar di Plaza Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2023) siang.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A Laksamana Yudo Margono resmi menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Jenderal Agus Subiyanto. Proses serah terima jabatan (sertijab) digelar di Plaza Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2023) siang.
Hingga Yudo pensiun sebagai Panglima TNI, proses pembebasan pilot Susi Air belum membuahkan hasil.

Yudo pun menyerahkan kasus pilot Susi Air kepada Jenderal TNI Agus Subiyanto, Panglima TNI pengganti dirinya.

“Ya tentunya apa-apa yang telah kami lakukan, yang kami deteksi, yang telah kami prediksi, semuanya tentunya nanti akan saya serahkan pada Jenderal Agus subiyanto untuk ditindaklanjuti, terutama para komandan dan panglima yang di lapangan,” kata Yudo usai acara penghargaan bagi prajurit di Balai Samudra, Jakarta Utara, 13 November 2023.

Baca juga: 10 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Panglima Agus: Kita Kedepankan Operasi Teritorial

Yudo juga mengaku proses pembebasan pilot Susi Air yang belum rampung tidak menjadi beban dirinya selepas pensiun.

“Ya bagi saya tidak ada beban. Tidak ada beban, karena memang ini tugas yang sudah saya laksanakan selama kepemimpinan saya,” ujar Yudo.

Sementara itu, Agus Subiyanto mengatakan, pihaknya akan mengedepankan operasi teritorial untuk mengupayakan pembebasan pilot Susi Air. Hal tersebut disampaikan Agus Subiyanto usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI di Istana Negara, 22 November 2023.

Baca juga: Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI Agus Subiyanto Sebut Akan Pakai Smart Power

"Kita akan melibatkan Forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah) di sana untuk komunikasi, berkomunikasi, itu saja. Makanya ke depan kita kedepankan operasi teritorial," ujar Agus.

"Mudah mudahan dengan langkah itu ada kabar lah, mudah-mudahan (dari) saudara Philips yang ada di sana," katanya lagi.

Agus mengatakan bahwa operasi teritorial juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Ganjar Yakin Megawati Sampaikan Sikap Politik PDI-P untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Saat Kongres Partai

Nasional
Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Persiapan Peluncuran GovTech Makin Matang, Menteri PANRB: Langkah Akselerasi Transformasi Digital Indonesia

Nasional
Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com