Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yudo Belum Pertimbangkan Kirim Koopsus TNI Cari Pilot Susi Air

Kompas.com - 10/02/2023, 11:37 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono belum mempertimbangkan mengirimkan personel Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI untuk mencari keberadaan pilot pesawat pilatus Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).

Diketahui, pesawat Susi Air yang membawa lima penumpang dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023).

Hingga kini belum ada kepastian mengenai nasib sang pilot apakah disandera KKB atau menyelamatkan diri.

"Saya kira belum, sampai mengirim seperti tadi lah (kirim Koopsus TNI)," kata Yudo usai memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2023 di Museum Satria Mandala, Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Sebagai informasi, Koopsus TNI merupakan unit komando pasukan elite yang berintikan dari personel TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

Baca juga: Panglima TNI Belum Bisa Pastikan Nasib Pilot Susi Air Disandera KKB

Dalam pembentukannya, Koopsus TNI mempunyai tugas untuk mengatasi aksi terorisme, baik yang terjadi di dalam maupun luar negeri yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa Indonesia.

Yudo menyebut, belum adanya pertimbangan mengirim Koopsus TNI karena di Papua sudah terdapat Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cendrawasih dan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III.

Baca juga: Kronologi Pesawat Susi Air Terbakar di Nduga, hingga Kini Pilot Masih Dicari

Menurutnya, saat ini tinggal mengkoordinasikan pasukan yang ada untuk melakukan operasi.

"Koopsus, kan di sana ada Pangdam, Pangkobwilhan III dan di sana sudah ada pasukan yang sudah melaksanakan pasukan operasi di sana ini tinggal kita koordinasikan di sana," terang dia.

Sebelumnya, Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyarankan agar TNI membentuk tim operasi khusus untuk mencari keberadaan pilot Susi Air yang diduga disandera KKB.

Menurutnya, dalam pembentukan tim ini, Koopsus TNI dapat dilibatkan, sekaligus untuk unjuk kemampuan.

"Koopsus bisa dipakai unjuk kemampuan, bisa diperankan, ini menunjukkan ditangani secara khusus, dan terpisah," kata Fahmi kepada Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga, INACA Minta Keamanan Penerbangan Ditingkatkan

Sebagaimana diketahui, situasi di Nduga sempat tidak kondusif pada Sabtu (4/2/2023).

Hal ini terjadi setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam 15 pekerja bangunan yang sedang membangun gedung Puskesmas Paro.

KKB mencurigai mereka sebagai anggota TNI dan BIN. Setelah mendapat ancaman, para pekerja lalu kabur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com