Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Jenguk Relawan yang Diduga Dianiaya di Boyolali, Ganjar Sebut Sudah Beri Dukungan Hukum

Kompas.com - 31/12/2023, 14:43 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengonfirmasi akan menjenguk relawan yang menjadi korban dugaan penganiayaan oleh oknum TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali pada Sabtu (30/12/2023).

Ganjar menyampaikan, lawatan itu akan dilakukan pada sore hari usai menyelesaikan agenda kampanye di Purworejo, Jawa Tengah.

"Oh iya, saya juga komunikasi dari kemarin. Dari sini (Purworejo), saya mau ke sana," kata Ganjar di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Berjan di Lugosobo, Gebang, Purworejo, Minggu (31/12/2023).

Ganjar menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomitmen memberikan bantuan hukum kepada korban.

Baca juga: Sore Ini, Ganjar Jenguk Relawan yang Diduga Dianiaya Oknum TNI di Boyolali

Salah satu bentuk dukungan secara hukum itu adalah dengan menghubungi Komisi I DPR RI, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak, hingga Panglima Kodam (Pangdam) setempat usai mendapat kabar tersebut.

Ganjar juga memastikan bahwa oknum-oknum TNI yang diduga terlibat pengeroyokan sudah dihukum.

"Dan sekian belas orang dari oknum itu hari ini mendapatkan hukuman. Menurut saya, bagus itu, dan ini menjadi pelajaran serius buat kami agar jangan semena-mena," ujar Ganjar.

Daripada semena-mena, Ganjar mengatakan, lebih baik diingatkan dan diproses menurut aturan.

"Kalau ada keliru diproses saja, tapi kalau semena-mena ingat, jangan terhadap itu rakyat, jangan bikin rakyat marah," katanya.

Baca juga: Ganjar Hubungi Panglima TNI dan Pandam Usai Viral Pemukulan Relawan di Boyolali

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud diduga dianiaya oleh oknum TNI pada Sabtu kemarin.

Akibat kejadian itu, para relawan mengalami luka-luka. Lima orang menjalani rawat jalan dan dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Dugaan penganiayaan itu terekam video dan tersebar di media sosial. Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo pun membenarkan peristiwa relawan Ganjar-Mahfud diduga dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI.

"Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Sbh. Perlu diketahui, sampai saat ini Denpom IV/Surakarta masih meminta keterangan terhadap para anggota untuk kepentingan proses hukum," kata Wiweko didampingi Danyonif 408/SBH Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto dalam konferensi pers di Makodim 0724/Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/11/2023).

Diketahui, para relawan memang memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali pada Sabtu kemarin.

Mereka mengiringi kedatangan Ganjar saat menyapa pedagang Pasar Rakyat Kebon Agung, sarapan bersama masyarakat di Soto Mbah Lanjar, hingga melakukan sarasehan dengan petani di Lapangan Bangsalan, Boyolali.

Baca juga: Ganjar Pastikan Tak Ada Relawan yang Meninggal Usai Diduga Dianiaya Oknum TNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com