JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pertimbangan Tim Nasional Pemanangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Syaiful Huda menilai, tingginya masyarakat yang belum menentukan pilihan atau undecided voters terjadi lantaran mereka masih belum melihat pergerakan para calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
Menurut Huda, kondisi ini berbeda dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Saat itu, tidak banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan setelah pasangan calon ditetapkan sebagai perserta Pilpres.
"Kami meyakini, berarti ada publik yang menunggu, baik itu anak muda, milenial dan generasi X, ada pola yang berbeda sekali dengan pilpres sebelumnya," kata Huda dalam acara Satu Meja Kompas TV, Rabu (13/12/2023) malam.
Baca juga: Saat Anies, Prabowo, dan Ganjar Tebar Janji soal Memiskinkan Koruptor dan UU Perampasan Aset...
Huda menuturkan, undecided voters kali ini hanya tinggi untuk Pilpres. Sementara untuk pemilihan calon anggota legislatif (caleg) jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan cenderung mengecil.
Oleh sebab itu, Ketua Komisi X DPR RI ini menilai, publik masih menunggu pergerakan masing-masing kandidat capres-cawapres. Termasuk melihat gagasan dalam debat di Pilpres.
"Publik menunggu, lihat pergerakan dari paslon ini seperti apa, ini saya kira pola yang berbeda kelihatannya (dari pilpres sebelumnya)," kata Huda.
Di sisi lain, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, pasangan Anies-Muhaimin akan memanfaatkan panggung debat capres untuk menggaet masyarakat yang belum menentukan pilihan.
Lewat panggung debat, kata Huda, Anies-Muhaimin mereka bakal menyampaikan gagasan dan program yang akan diperjuangkan jika menang Pilpres 2024.
"Karena itu panggung debat kandidat pilpres, baik capres maupun cawapres ini akan kami manfaatkan sepenuhnya untuk menangguk elektabilitas dari undecided voters yang masih menunggu," ucapnya.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, jumlah pemilih yang masih ragu-ragu menetapkan pilihannya kepada pasangan capres-cawapres mencapai angka 28,7 persen.
Baca juga: Kilas Debat Perdana Capres: Anies-Prabowo Fokus di Tema, Ganjar Cair Dalam Gagasan
Peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan menilai, jumlah undecided voters ini terbilang masih tinggi lantaran pemilu yang digelar 14 Februari 2024 hanya berjarak sekitar dua bulan.
"Terbilang besar mengingat pemilu tinggal dua bulan lagi," tulis Bambang dikutip dari harian Kompas, Senin (11/12/2023).
Persentase ini tak berbeda jauh dari angka massa mengambang pada pilihan terhadap capres (tanpa pasangan) yang mencapai 24,9 persen.
Angka massa mengambang pada pilihan capres itu pun melonjak signifikan dari 15,4 persen pada Agustus 2023.
"Kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters ini adalah mereka yang belum punya ikatan ideologis ataupun kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu belum tahu siapa yang akan dipilih dan masih sangat rentan berubah pilihan," tulis Bambang.
Baca juga: Gimik Prabowo Menyapa Anies dan Ganjar Sepanjang Debat Perdana Capres