Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Muhaimin Manfaatkan Panggung Debat untuk Ambil Suara “Undecided Voters”

Kompas.com - 14/12/2023, 14:11 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan memanfaatkan panggung debat capres-cawapres untuk menggaet undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan.

Hal ini disampaikan anggota Dewan Pertimbangan Tim Nasional Pemanangan Anies-Muhaimin (Timnas Amin), Syaiful Huda menanggapi tingginya undecided voters menuju pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang tinggal 2 bulan lagi.

Lewat panggung debat, kata Huda, Anies dan Muhaimin bakal menyampaikan gagasan dan program yang akan diperjuangkan jika menang Pilpres 2024.

Baca juga: Sebelum Debat, Anies-Muhaimin Akan Sapa Simpatisan yang Nonton Bareng di Sekretariat Timnas

"Karena itu panggung debat kandidat pilpres, baik capres maupun cawapres ini akan kami manfaatkan sepenuhnya untuk menangguk elektabilitas dari undecided voters yang masih menunggu," kata Huda dalam acara Satu Meja Kompas TV, Rabu (13/12/2023) malam.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai, masih tingginya masyarakat yang belum menentukan pilihan terjadi lantaran mereka masih melihat pergerakan para kandidat capres-cawapres. 

Menurut Huda, kondisi ini berbeda dengan Pilpres 2019. Saat itu, tidak banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan setelah pasangan calon ditetapkan sebagai perserta Pilpres.

"Kami meyakini, berarti ada publik yang menunggu, baik itu anak muda, milenial dan generasi X, ada pola yang berbeda sekali dengan pilpres sebelumnya," imbuhnya.

Huda menuturkan, undecided voters kali ini hanya tinggi untuk Pilpres. Sementara untuk pemilihan calon anggota legislatif (caleg) jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan cenderung mengecil.

Baca juga: Undecided Voters Meningkat di Generasi X, Pengamat: Mereka Rasional, Paslon Harus Sajikan Gagasan Substantif

Oleh sebab itu, Ketua Komisi X DPR RI ini menilai, publik masih menunggu pergerakan masing-masing kandidat capres-cawapres. Termasuk melihat gagasan dalam debat di Pilpres.

"Publik menunggu, lihat pergerakan dari paslon ini seperti apa, ini saya kira pola yang berbeda kelihatannya (dari pilpres sebelumnya)," kata Huda.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, jumlah pemilih yang masih ragu-ragu menetapkan pilihannya kepada pasangan capres-cawapres mencapai angka 28,7 persen.

Peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan menilai, jumlah undecided voters ini terbilang masih tinggi lantaran pemilu yang digelar 14 Februari 2024 hanya berjarak sekitar dua bulan.

Baca juga: Soal Undecided Voters, Timnas Amin: Mereka Masih Menunggu Pergerakan Paslon

"Terbilang besar mengingat pemilu tinggal dua bulan lagi," tulis Bambang dikutip dari harian Kompas yang terbit pada Senin (11/12/2023).

Persentase ini tak berbeda jauh dari angka massa mengambang pada pilihan terhadap capres (tanpa pasangan) yang mencapai 24,9 persen.

Angka massa mengambang pada pilihan capres itu pun melonjak signifikan dari 15,4 persen pada Agustus 2023.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com