Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ganjar-Mahfud Gelar Konsolidasi "45 Hari Menuju Kemenangan"

Kompas.com - 30/12/2023, 19:05 WIB
Irfan Kamil,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menggelar konsolidasi dengan tema "45 hari menuju kemenangan" di Djakarta Theater, Sabtu (30/12/2023).

Sekretaris TPN Hasto Kristiyanto mengungkapkan, konsolidasi ini digelar oleh TPN yang terdiri dari partai politik (parpol) pengusung dan tim pemenangan beserta relawan.

Tujuannya untuk mempersiapkan diri menghadapi tahun 2024.

“Kami melakukan konsolidasi akhir tahun menyongsong tahun baru nanti semua semakin semangat untuk blusukan, satset, dan menyapa seluruh rakyat Indonesia khususnya wong cilik,” kata Hasto.

Baca juga: Janji Bikin Program Rumah Murah, Ganjar: Yang Jelas Ndak Pakai DP 0 Persen

Hasto mengatakan, tim pemenangan bersama parpol dan relawan akan turun menemui rakyat selama 45 hari ke depan untuk menyosialisasikan program unggulan Ganjar-Mahfud.

Misalnya, program KTP sakti yang menjadi inovasi pelayanan publik untuk memudahkan masyarakat mendapatkan segala kebutuhan dari negara.

Sekretaris Jenderal PDI-P ini menyebut, tim juga akan menyerap aspirasi rakyat untuk diperjuangkan ketika Ganjar-Mahfud menang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Semua datang dan antusiasmenya ternyata sangat tinggi, melebihi kapasitas tempat duduk yang disediakan,” kata Hasto.

Baca juga: Optimistis Kuasai Tema Debat Ketiga, Ganjar: Kita Bertemu Tim Terus-Menerus

Dalam acara ini, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga akan hadir.

Empat petinggi parpol juga dijadwalkan hadir. Diketahui, Ganjar-Mahfud diusung oleh PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com