Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Nur Ramadhan
Peneliti

Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK)

Distribusi Logistik Pemilu: Pertaruhan KPU dan Legitimasi Pemilu 2024

Kompas.com - 30/12/2023, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM pelaksanaan Pemilu, logistik menjadi salah satu aspek terpenting yang memegang peran krusial dalam menentukan suksesnya proses demokratisasi.

Logistik pemilu melibatkan berbagai elemen, mulai dari distribusi surat suara, peralatan pemilu, hingga perlengkapan untuk penghitungan suara.

Di antara semua komponen logistik ini, surat suara dapat dianggap sebagai "mahkota" pemilu, sebab menjadi media utama yang memungkinkan pemilih untuk menunaikan pilihan politik mereka dengan bebas dan rahasia.

Keberhasilan pemilu sangat bergantung pada kemampuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyediakan logistik secara tepat waktu dan sesuai dengan target yang ditentukan.

Peran krusial surat suara

Surat suara memiliki peran sentral dalam menjaga integritas dan keabsahan hasil pemilu. Oleh sebab itu, ketersediaan logistik pemilu yang memadai menjadi keharusan.

Pentingnya distribusi yang efisien dan tepat sasaran tidak bisa diabaikan, karena kesalahan atau keterlambatan dalam proses logistik dapat berdampak serius terhadap proses demokrasi secara keseluruhan.

KPU seharusnya menerapkan sistem manajemen logistik yang transparan dan efektif guna memastikan distribusi surat suara dan perlengkapan pemilu lainnya dapat berjalan dengan lancar.

Dengan mengutamakan kelancaran logistik pemilu, KPU dapat menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi warga dalam demokrasi.

Selain itu, hal ini juga dapat memastikan hasil pemilu yang akurat dan dapat dipercaya. Sistem logistik yang baik tidak hanya menciptakan fondasi bagi penyelenggaraan pemilu yang sukses, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap integritas dan transparansi proses pemilu.

Kejadian di Taiwan tempo hari, telah menjadi sorotan utama kesalahan serius dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca juga: Kontroversi Surat Suara Tiba Lebih Awal di Taiwan, KPU Dianggap Sembrono

Peristiwa tersebut tidak hanya mengguncang kepercayaan publik, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius terkait integritas dan transparansi penyelenggaraan pemilu.

Kesalahan yang terjadi di sana memicu keraguan publik terhadap kemampuan KPU untuk menjalankan tugasnya dengan baik.

Dampak dari insiden tersebut dapat meluas dan menghancurkan fondasi kepercayaan yang telah dibangun selama ini, menciptakan tantangan besar bagi keberlanjutan proses demokrasi.

Penting bagi KPU untuk merespons kejadian tersebut dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat. Langkah-langkah ini seharusnya tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga proaktif dalam mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah yang mungkin muncul selama penyelenggaraan Pemilu.

KPU harus belajar dari kejadian di Taipei dan menerapkan perubahan signifikan dalam pengelolaan logistik pemilu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com