Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Hanya Jadi Penggembira di Pemilu 2024

Kompas.com - 26/12/2023, 12:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku hanya menjadi penggembira di Pemilu 2024.

Menurut Luhut, sebagai penggembira, masyarakat harus turut berpartisipasi membuat suasana Pemilu sejuk.

"Nah kita, penggembira seperti saya, kalau saya bilang penggembira atau yang tidak terlibat langsung di situ ya, kita juga ikut membuat suasana sejuk sehingga Indonesia ini tambah meningkat," kata Luhut saat menyampaikan harapan di Hari Raya Natal dalam unggahan video di Instagram pribadinya, dikutip Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Luhut Sebut Jokowi Bakal Kenalkan Presiden Terpilih ke Tokoh Dunia

Mulanya, Luhut berharap Hari Raya Natal membawa kedamaian yang mewarnai relung hati.

Ia lantas menyampaikan aspirasinya terkait Pilpres 2024. Ia berharap Pemilu tahun depan justru lebih bagus, mengingat Indonesia punya banyak pengalaman terkait pemilihan umum tersebut.

"Kita kan sudah berkali-kali ikut Pemilu ya, saya lihat Pemilu kali ini mestinya sih lebih bagus dari yang lalu-lalu. Ya kalau ada kekurangan di sana-sini kan, tidak mungkin juga sempurna lah, ya," tutur Luhut.

Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, Presiden Joko Widodo sudah betul-betul menyiapkan serah terima jabatan kepada presiden terpilih siapapun nantinya.

Salah satu yang disiapkan adalah memperkenalkan presiden terpilih kepada tokoh-tokoh penting dunia.

Baca juga: Hadiri Pelantikan Maruli Simanjuntak Jadi KSAD, Luhut Menangis

Tokoh-tokoh penting itu termasuk Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

"Beliau sampaikan, 'Saya kalau nanti sudah ada presiden terpilih, saya akan tenteng, mengenalkan kepada tokoh-tokoh yang saya kenal, seperti MBS MBZ, dan lain-lain'," bebernya.

"(Jokowi berkata) 'Presiden dan kepala negara yang hubungannya dengan kita baik, saya akan kenalkan'. Supaya ya jangan hilang waktu hanya untuk membangun hubungan-hubungan personal itu," imbuh Luhut.

Kompas.com telah diizinkan mengutip unggahan Luhut itu oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto.

Baca juga: Bertemu Puan di Singapura, Luhut: Meski Pilihan Kita Beda, Perdamaian Harus Dijaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com