JAKARTA, KOMPAS.com - Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menyebut santri di pondok pesantren nantinya bisa magang di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pernyataan itu Atikoh sampaikan saat menghadiri acara istighotsah atau doa bersama di Pondok Pesantren (Ponpes) Bayt Al-Hikmah, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (19/12/2023).
Ditemani putri Presiden Keempat Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, Atikoh bertemu dengan KH Idris Hamid dan Nyai Kuni Zakiyah selaku pengasuh pesantren dan 2.500 jemaahnya.
Di depan jemaah Kiai Idris, Atikoh memaparkan program Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang menyasar kaum santri.
Baca juga: Berapa Dana Kampanye Anies, Prabowo, dan Ganjar?
"Kemudian untuk pesantren nanti dikolaborasikan, diintegrasikan dengan perusahaan-perusahaan, sehingga santri bisa magang di BUMN. Keahlian-keahlian santri itu juga nanti bisa dioptimalkan,” ujar Atikoh dalam keterangan resminya, Selasa.
Atikoh meyakinkan jemaah bahwa Ganjar dan Mahfud bakal mengoptimalkan implementasi Undang-undang Dana Abadi Pesantren.
Ia juga menyampaikan janji Ganjar dan Mahfud menyangkut pendidikan formal gratis selama 12 tahun.
Dengan kombinasi pendidikan formal dan agama ini, diharapkan akan lahir putra putri bangsa dengan karakter yang kuat.
"Sehingga selain mendapatkan pendidikan agama yang akan memperkuat karakter, para santri juga sangat siap bersaing di dunia profesional," ujar Atikoh.
Baca juga: Ganjar: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan, Itu Tuntutan Masyarakat
Selain itu, Atikoh juga memaparkan program pendidikan khusus untuk keluarga miskin, yakni satu sarjana satu keluarga.
Dengan program itu, pemerintah akan menanggung biaya pendidikan tinggi satu anak dari setiap keluarga miskin.
"Karena kalau kita bicara penanggulangan kemiskinan, maka yang menjadi tulang punggung untuk penanggulangannya adalah pendidikan. Baik itu pendidikan agama maupun pendidikan umum," tutur Atikoh.
Persoalan lain yang Atikoh soroti di hadapan ribuan jemaah Kiai Idris itu menyangkut naik turunnya harga kebutuhan pokok.
Selama beberapa hari terakhir dalam safari politiknya di Jawa Tengah dan Jawa Timur Atikoh memang menerima banyak keluhan dari ibu-ibu terkait kenaikan harga bahan pokok.
Baca juga: Ganjar Heran Pemerintah Malah Impor Beras Usai Dapat Penghargaan Internasional
Menurut Atikoh, jika alur distribusi sembako dari hulu hingga hilir bisa dibenahi maka harga bahan pokok di pasaran bisa dikendalikan.
"Karena sebagai konsumen menginginkan harga yang stabil ya bu ya? Karena kalau harganya terlalu murah kasian petani. Ini harapannya, nanti kestabilan harga itu benar-benar bisa dicapai," ujar Atikoh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.