Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Heran Pemerintah Malah Impor Beras Usai Dapat Penghargaan Internasional

Kompas.com - 19/12/2023, 19:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku kaget, pemerintah tetap memutuskan melakukan impor beras, meski stok beras di sejumlah daerah masih cukup.

Ini disampaikan Ganjar saat berpidato di acara dialog capres yang diselenggarakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).

Mulanya, Ganjar bicara soal kegamangan antar negara membahas kesiapan pangan dunia.

Pasalnya, menurut Ganjar, ada beberapa negara yang kini masih terlibat konflik atau perang dan mengganggu stabilitas harga pangan.

"Beberapa negara yang berperang itu lumayan mengganggu distribusi sehingga harga juga terganggu. Global climate change terjadi. Pertumbuhan penduduk terjadi. Kerusakan lingkungan terjadi," kata Ganjar saat berpidato.

"Dan kemudian masing-masing negara menyiapkan dirinya untuk menjaga warganya," lanjut dia.

Baca juga: Ganjar Mengaku Dititipi Jokowi untuk Tancap Gas Proses Kedaulatan Pangan jika Jadi Presiden

Hingga suatu ketika, saat masih menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar berkesempatan berbincang dengan para pengambil keputusan di level nasional.

Saat itu, kata Ganjar, turut hadir lembaga internasional yang memberikan penghargaan pada Indonesia atas stabilitas pangan.

Tak hanya dirinya, kala itu juga diundang sejumlah gubernur lain, yang merupakan penghasil pangan cukup besar di Indonesia.

"Semua menyaksikan dan kemudian tepuk tangan menggelegar karena kita cukup pangannya," terang Ganjar.

Namun, tak berselang lama setelah penghargaan itu, Ganjar lantas kaget dan heran mengapa pemerintah malah mengimpor beras.

"Menjadi kontroversi karena kemudian tiba-tiba ada kebijakan, 'loh kita mau impor? Beras lagi'. Geger lah kemudian cerita-cerita itu," ucapnya.

Baca juga: Disebut Bakal Hentikan Bansos dan Program Pro Rakyat, Ganjar: Yang Ngomong Enggak Ngerti

Lepas dari situ, Ganjar menyoroti tema acara yang digelar IPB yaitu mewujudkan kedaulatan agromaritim.

Ia sepakat dengan tema itu. Menurutnya, tema yang membahas masalah substansi di negeri ini telah disuarakan partainya, PDI-P, dalam tema-tema Rakernas beberapa tahun terakhir.

"Biasanya partai berbicara cerita elektoral. Tapi kami senang beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir kita bicara kemiskinan, pendidikan, kesehatan ibu anak, stunting, dan terakhir kita bicara kedaulatan pangan," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com