BOGOR, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku tertarik bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mewujudkan kedaulatan pangan jika terpilih menjadi presiden.
Ini disampaikan Ganjar saat memaparkan visi misinya sebagai calon presiden di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).
Mulanya, Ganjar mengaku sudah dititipkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tancap gas memproses kedaulatan pangan.
Baca juga: Enggan Kampanye dengan Berjoget, Ganjar: Anda Enggak Suka, Enggak Apa-apa
Menurut Ganjar, hal itu disampaikan Jokowi dalam Rakernas PDI-P yang bicara tentang kedaulatan pangan.
"Sebenarnya yang ingin saya sampaikan satu saja, karena suatu ketika dalam Rakernas pangan kami, dan presiden waktu itu saya sudah bisik bisik sama Pak Ganjar 'Nanti kalau sudah dilantik langsung bicara kedaulatan pangan," kata Ganjar.
"Siap. Kan, perencanaannya mulai sekarang, bahasanya begitu. Kalau saya enggak Pak, siap kan pertemuan dan kontrak dengan IPB, itu lebih pas," kata dia.
Hadirin acara yang sebagian besar civitas akademika IPB itu langsung merespons pernyataan Ganjar dengan tepuk tangan.
Akan tetapi, Ganjar malah meminta para hadirin tidak bertepuk tangan terlebih dulu, kecuali IPB berkomitmen mendukung dirinya terpilih menjadi presiden.
"Enggak usah tepuk tangan dulu, kecuali di sini sudah kompak mau dukung saya. Lho ini komitmen take and give, ini take and give. Soal selera apa-apa, enggak apa-apa, saya tak pernah memaksakan, tapi ini konkret," ujar politikus PDI-P ini.
Baca juga: Jelang Debat Cawapres, Jubir TPN Ganjar-Mahfud: Tim Ekonomi Disiapkan, Bukan Berarti Tak Siap
Ganjar mengaku tak asal bicara soal kerja sama dengan IPB mengenai kedaulatan pangan.
Dia mencontohkan soal produktivitas padi dalam satu tahun jika kerja sama dengan IPB bisa terlihat hasilnya minimal 7 ton.
"7 ton saja ditodong boom enggak usah, kontrak dengan IPB ini tanaman semusim dalam satu tahun kelihatan hasilnya. Selebihnya apa? Paksa," ujar Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini meyakini IPB bisa melakukannya. Hanya saja, IPB diminta memaparkan apa-apa saja yang dibutuhkan.
Apalagi, kata Ganjar, hal ini bisa dikawal oleh para mahasiswa IPB.