Penguasaan kapal harus menjadi landasan utama untuk memastikan kemandirian ekonomi negara. Hal ini mengingat Indonesia terdiri dari 17.504 pulau yang tidak mungkin dihubungkan oleh pesawat atau jembatan.
Oleh karena itu, pertanyaan muncul, dibandingkan hal itu maka berapa biaya tambahan yang dibutuhkan untuk mencapai kedaulatan ekonomi melalui pengelolaan armada kapal yang efisien.
Jadi jelaslah bahwa peningkatan kedaulatan pangan dan energi, tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia dan teknologi yang memadai. Melainkan pula sistem transportasi laut yang efisien dan terkendali.
Kapal menjadi elemen kunci dalam rantai pasokan nasional, serta memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan energi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, kesadaran akan pentingnya kapal sebagai sarana untuk mencapai kedaulatan ekonomi semakin meningkat.
Investasi dalam pengembangan dan pemeliharaan armada kapal menjadi langkah strategis untuk meminimalkan biaya tambahan yang mungkin timbul.
Dengan mengoptimalkan pengelolaan kapal, Indonesia dapat memastikan distribusi barang dan energi yang efisien. Serta, memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan ekonomi nasional. Hal ini pada gilirannya menguatkan kedaulatan negara dalam menghadapi tantangan global.
Dengan demikian, kapal tidak hanya menjadi alat transportasi semata, tetapi juga menjadi instrumen krusial dalam merancang kebijakan ekonomi yang berorientasi pada kedaulatan.
Penguasaan kapal memberikan negara daya tawar dan keamanan dalam memastikan pasokan bahan baku dan kebutuhan pokok.
Oleh karena itu, kesinambungan upaya untuk meningkatkan kedaulatan ekonomi Indonesia sejalan dengan pengelolaan dan penguasaan kapal yang efisien dan berkelanjutan.
Tanpa memperhatikan kedaulatan maritim, upaya mencapai kedaulatan ekonomi akan kehilangan makna yang mendalam.
Kedaulatan maritim memberikan fondasi yang tak tergantikan dalam mengamankan jalur perdagangan laut, mengelola sumber daya laut, dan melindungi wilayah perairan nasional.
Kapal sebagai alat utama dalam transportasi laut bukan hanya mengangkut barang, tetapi juga menjadi simbol kekuatan dan keberlanjutan ekonomi.
Negara yang tidak mampu mengelola dan melindungi lautannya secara efektif akan kesulitan mempertahankan kedaulatan ekonomi, terutama dalam konteks global yang terus berubah.
Kedaulatan maritim tidak hanya memainkan peran sebagai unsur esensial dalam sejarah dan identitas negara, tetapi juga memiliki peran krusial dalam menentukan arah pembangunan.
Meskipun langkah-langkah menuju kedaulatan pangan saat ini fokus pada produksi dalam negeri, perlu diakui bahwa kedaulatan maritim dapat memberikan dukungan yang signifikan terhadap distribusi pangan yang efisien dan berkelanjutan.
Penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara peningkatan kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi dengan menjaga perhatian terhadap kedaulatan maritim.
Dengan memanfaatkan potensi sumber daya laut, memperkuat konektivitas antarpulau, dan mengelola perairan dengan bijak, Indonesia dapat mencapai keseimbangan optimal dalam mencapai tujuan pembangunan.
Menghadapi tantangan abad ke-21, Indonesia perlu membangun strategi holistik yang mengintegrasikan kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi dengan pemanfaatan optimal kedaulatan maritim.
Hanya melalui pendekatan yang seimbang ini, Indonesia dapat meraih keamanan dan kesejahteraan yang berkelanjutan untuk masa depan.