Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atikoh Ganjar Soroti Pedihnya Perempuan Jadi TKI Tinggalkan Anak, Singgung Sulitnya Lapangan Kerja

Kompas.com - 19/12/2023, 15:38 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Istri calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menyoroti pedihnya kaum perempuan yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Menurut Atikoh, ketika seorang perempuan menjadi TKI mereka harus meninggalkan anaknya yang masih dalam masa pertumbuhan.

Hal itu Atikoh sampaikan dalam talk show Curhat Perempuan di Pasar Pon, Trenggalek, Jawa Timur yang dihadiri ribuan orang. Acara itu dipandu istri Bupati Trenggalek, Novita Hardini Mochammad yang menjadi calon anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P.

Mulanya, seorang warga Trenggalek bernama Tini Sulistiowati bertanya pada Atikoh bagaimana caranya agar perempuan di Trenggalek yang menjadi TKI ketika sudah pulang tidak lagi ke luar negeri.

"Karena banyak anak-anak yang terlantar," kata Tini, Senin (18/12/2023).

Baca juga: Atikoh Ganjar di Madiun: Kalau Semua Perempuan Bergerak, Pembangunan Bisa Sat Set

Atikoh lantas menjelaskan banyak orang memutuskan bekerja di luar negeri sebagai TKI karena persoalan lowongan pekerjaan. Ia tidak mempersoalkan jika posisi TKI Itu sebagai tenaga ahli di perusahaan asing.

Namun, kata Atikoh, tidak sedikit perempuan yang bekerja sebagai TKI di sektor informal. Adapun informal di antaranya seperti menjadi asisten rumah tangga.

Keputusan menjadi TKI itu bisa saja berasal dari munculnya harapan memperbaiki nasib setelah mendengar tetangganya bisa membeli sawah setelah bekerja di luar negeri.

"Tanpa mereka sadari ada yang dikorbankan dalam tanda kutip ya memang no pain no game, tidak ada sesuatu yang bisa dicapai dengan mudah," ujar Atikoh.

Meskipun pendidikan terhadap anak bisa digantikan oleh kakek, nenek, atau anggota keluarga lainnya, namun tetap saja terdapat hal yang tidak lengkap.

"Tentu tidak selengkap apabila sama orang tua kandungnya," tutur Atikoh.

Baca juga: Jawab Kebingungan Kaesang, Ganjar Jelaskan Makna Positioning Cepat dan Unggul

Karena itu, Atikoh memandang jumlah TKI perku ditekan. Namun, hal itu sulit dilakukan jika lapangan pekerjaan di Indonesia tidak dibuka.

Atikoh lantas menjelaskan bahwa pasangan capres Ganjar dan Mahfud MD akan membuka 17 juta lapangan pekerjaan.

"Tetapi SDM kita juga harus siap agar nanti bisa berkompetisi dan bisa produktif," tutur Atikoh.

Selain itu, Atikoh juga menyebut jumlah TKI bisa ditekan dengan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com