Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan Prabowo dan Tim soal "Ndasmu Etik"...

Kompas.com - 18/12/2023, 07:55 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Capres nomor urut 2 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya buka suara perihal heboh cuplikan video berisi dirinya yang mengatakan "ndasmu etik".

Prabowo meminta agar pernyataannya itu tidak perlu dibesar-besarkan lantaran dia menyampaikan kalimat tersebut di hadapan "keluarganya" sendiri.

Mulanya, Partai Gerindra kaget dan bingung kenapa bisa video Prabowo tersebut bisa bocor ke publik, dan bahkan viral di media sosial.

Pasalnya, pernyataan tersebut Prabowo sampaikan dalam sebuah acara internal Gerindra yang digelar secara tertutup.

Walhasil, pasangan calon (paslon) dan bahkan capres dari kubu lain pun mengomentari video "ndasmu etik" itu.

Mereka menyindir jadi tahu sosok Prabowo yang sebenarnya seperti apa, hingga ada yang menilai Prabowo memiliki persoalan serius terkait aspek psikologisnya.

Isi video Prabowo bilang "ndasmu etik"

Sebuah video yang memperlihatkan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyinggung soal etik viral di media sosial.

Ia mengulangi pertanyaan capres nomor 1 Anies Baswedan yang menanyakan soal etik dalam debat capres perdana pada Selasa (12/12/2023).

Dalam video viral itu, Prabowo terlihat berdiri di podium berlogo Partai Gerindra.

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, etik," kata Prabowo.

"Ndasmu etik (etik kepalamu)," ucapnya lagi disambut teriakan dan tepuk tangan kader Gerindra.

Prabowo biasa terbuka di acara internal

Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad di depan kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad di depan kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Menanggapi itu, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, apa yang diucapkan Prabowo itu hanya merupakan candaan di acara forum internal partai. 

"Itu video internal yang kemudian biasa kalau di acara internal itu Pak Prabowo memang lepas begitu dan biasa terbuka," kata Dasco saat ditemui usai acara konsolidasi relawan Posko Pemilih Prabowo-Gibran di SICC, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

Dasco mengakui bahwa setiap acara forum internal partai, sudah terbiasa terlontar candaan-candaan terbuka.

Oleh karena itu, Dasco memastikan bahwa kata "ndasmu etik" diucapkan bukan untuk menghina calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.

Baca juga: Gerindra: Video Prabowo soal Ndasmu Etik Dipotong, Rakyat Sudah Cerdas, Tak Terpengaruh

"Ya kami biasa kalau internal itu bercanda itu biasa. (ejekan?) Enggak ada. Kita itu biasa bercanda-canda, terbuka, tuh enggak ada jaim-jaim (jaga image) kalau di internal," ucapnya.

Dasco pun bingung dan tak mengerti mengapa rekaman video Prabowo di acara internal itu bisa tersebar dan viral di media sosial.

Baca juga: Gerindra Kaget Video Prabowo Sebut Ndasmu Etik di Acara Internal Menyebar, Sebut Hanya Candaan

Ia menegaskan bahwa video tersebut bukan dari pihak Partai Gerindra dan pihaknya pun tak bisa mengontrol semua orang yang hadir.

"Ya saya juga bingung ya, dan saya rasa itu bukan dari pihak kami. Jadi memang belakangan itu setiap acara itu pasti ada selalu yang kemudian, apa yah, masuk ke dalam dan kita susah ngontrol juga di antara semua para peserta itu," terangnya.

1.000 persen bercanda

Sementara itu, Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar, menyebut ucapan "ndasmu etik" yang disampaikan Prabowo merupakan candaan di forum internal Gerindra.

"Pak Prabowo senang bercanda, itu bercandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra. 1.000 persen becanda," ujar Dahnil melalui pesan singkat, Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: Video Viral Prabowo Sebut Ndasmu Etik, Jubir: 1.000 Persen Bercanda

Halaman:


Terkini Lainnya

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Pakar: PDN Selevel Amazon, Tapi Pengamanannya Selevel Warnet

Pakar: PDN Selevel Amazon, Tapi Pengamanannya Selevel Warnet

Nasional
Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Nasional
Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada 'Back Up', Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada "Back Up", Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Nasional
Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Nasional
“Saya kan Menteri...”

“Saya kan Menteri...”

Nasional
Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Nasional
Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com