Terpisah, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyebut, aksi Gibran tersebut bentuk spontanitas. Menurutnya, yang Gibran lakukan itu adalah bentuk dukungan untuk Prabowo.
"Namanya kasih semangat pendukung ya boleh-boleh saja. Masa enggak boleh. Namanya kasih suport sama capresnya," kata Nusron.
Baca juga: Ditanya Ganjar soal Putusan MK, Prabowo: Yang Intervensi Siapa?
Nusron mengeklaim, aksi Wali Kota Surakarta tersebut memperlihatkan bahwa ikatan antara Prabowo-Gibran terbangun dengan baik.
"Ini menurut saya hal yang tidak terlihat di antara pasangan-pasangan calon lainnya," ucapnya.
Namun, perihal ini berbuntut panjang. Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan, aksi Gibran membakar semangat pendukung tak diperbolehkan dalam debat.
Oleh karenanya, KPU akan menyampaikan teguran ke tim pasangan Prabowo-Gibran dan mengingatkan agar tidak melakukan tindakan berlebihan selama debat.
"Ini yang tidak boleh dan kita tegur," kata Hasyim kepada wartawan pada Rabu (13/12/2023).
Namun, Hasyim mengatakan, sampai saat ini teguran itu belum disampaikan.
"Saat evaluasi dan rapat persiapan debat selanjutnya kita sampaikan," ujarnya.
Merespons ini, TKN Prabowo-Gibran mengaku tak keberatan. Sekretaris TKN, Nusron Wahid, bilang, pihaknya bakal menghormati apa pun langkah KPU.
"Kalau ditegur, ya kita terima," ujar Nusron saat dimintai konfirmasi, Kamis (14/12/2023).
Menurut Nusron, sebagai penyelenggara, KPU punya wewenang untuk mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan debat. Meski begitu, ia tetap mempertanyakan kenapa tidak boleh seorang cawapres memberi semangat kepada capresnya.
"Masa kasih semangat enggak boleh," imbuhnya.
Terbaru, Gibran akhirnya meminta maaf atas aksinya dalam debat yang menimbulkan kegaduhan.
"Saya mohon maaf sebelumnya," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/12/2023).