Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepala BKKBN Apresiasi Pengembangan SDM lewat Pengarusutamaan Keluarga di NTB

Kompas.com - 14/12/2023, 21:39 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

“Jadi equal dan equity itu menjadi konsep yang selalu kami pegang teguh tentunya hingga itu bagian dari strategi,” katanya.

Selain faktor sensitif dan spesifik,  kata dia, ada faktor-faktor lain yang dapat menurunkan stunting, yakni faktor menengah. 

Dia menjelaskan, faktor yang tidak jauh dan juga tidak dekat sekali, seperti total fertility rate (TFR) dan age specific fertility rate (ASFR) pada usia 15-19 tahun. Dua hal itu sangat berpengaruh terhadap penurunan angka stunting

Sebagai contoh, Dompu, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Sumbawa memiliki ASFR yang masih cukup tinggi.

Oleh karenanya, strategi prioritas program di Dompu dengan pendewasaan usia pernikahan akan sangat signifikan dalam menurunkan stunting

Baca juga: BKKBN Optmistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

“Nyata itu juga strategis. Jadi dengan kami mengintervensi yang tepat permasalahan. Jadi ketika kita di Dompu mau berbuat apa, kemudian di Lombok Barat mau berbuat apa, itu sesuai dengan faktor risiko yang muncul di sana,” ujarnya. 

dr Hasto menilai, satu hal yang penting untuk disikapi bersama adalah memaksimalkan kecerdasan untuk menembak lebih tepat sesuai dengan diagnosisnya di masing-masing wilayah.

Tiga indikator

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri menyoroti beberapa aspek penting. 

Beberapa catatan untuk kabupaten dan kota di NTB dengan tingkat stunting tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain memerlukan fokus pada tiga indikator.

Baca juga: Sandwich Generation Akan Meningkat pada 2035, Kepala BKKBN: Optimalisasi Mutlak Dilakukan

Ketiga indikator itu, yaitu penggunaan alat ukur yang sesuai standar tidak lagi memakai dacin sebagai alat ukur melainkan antropometri, peningkatan SDM atau kader posyandu, penguatan standar operasional prosedur (SOP) di level posyandu, dan tindakan nyata, seperti mengubah perilaku makan pada anak.

“Pagi tadi, kami berdiskusi dengan teman-teman dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) terkait penanganan stunting di mana fokusnya adalah pada tindakan nyata,” katanya 

Tindakan itu, seperti memberikan pesan edukatif untuk mengubah perilaku anak yang suka makan snack karena bisa mengurangi nafsu makan.

“Selain itu, kami juga membahas perlunya penguatan SOP yang sudah ada untuk mengurangi kesalahan, terutama di level posyandu,” katanya. 

Baca juga: Targetkan Layani 1,25 Juta Akseptor, Kepala BKKBN: Cita-cita Dua Anak Sudah Capai Target

Lalu mengatakan, hal itu sesuai dengan arah transformasi kesehatan yang menekankan pentingnya pelayanan primer. 

Dia juga mengharapkan gerakan seperti bakti stunting atau orangtua asuh dapat berlanjut.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com