KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 untuk menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat di seluruh Indonesia selama libur Nataru.
Periode kegiatan Satgas Nataru Pertamina dimulai dari 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2023-2024 diperkirakan mencapai 107,63 juta orang.
Rinciannya, sekitar 87,19 juta orang akan menggunakan jalur darat, 13,38 juta orang akan menggunakan jalur udara atau pesawat, dan 10,64 juta orang akan melalui jalur laut atau menggunakan kapal.
Baca juga: 19 Penumpang Kapal yang Mati Mesin di Ende Ditemukan Lemas
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina Group siap untuk melayani masyarakat dalam merayakan Nataru 2024.
Satgas Nataru, kata dia, akan bertugas di seluruh lini operasional, mulai dari hulu, pengolahan hingga hilir.
Pertamina juga melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), badan usaha milik negara (BUMN) lainnya, serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk memastikan distribusi energi berjalan dengan aman dan lancar.
"Satgas Nataru akan beroperasi mulai 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024. Pertamina akan siaga 24 jam untuk menjamin pasokan energi dan menjaga kelancaran distribusi energi dengan dukungan dan kerja sama dari instansi terkait," ujar Fadjar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Wujudkan NZE, Pertamina Perkuat Komitmen Transisi Energi di Indonesia
Di sisi hulu, lanjut dia, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama anak usahanya terus menjaga produksi minyak dan gas bumi (migas) sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Sebagai hasilnya, produksi hulu migas berhasil mencapai 1.044 ribu barel minyak ekuivalen/setara minyak per hari (MBOEPD), melebihi dari 1 juta barel minyak per hari. Capaian ini didapat dari pengelolaan 42 blok yang dimiliki oleh perusahaan.
Di bidang pengolahan, Fadjar menjelaskan, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah mengamankan stok minyak mentah pada posisi yang aman dengan kapasitas pengolahan mencapai 1 juta barel per hari.
Seluruh produksi kilang, termasuk gasoline, gasoil, dan avtur, melampaui target yang telah ditetapkan, dengan kisaran antara 1–2 persen di atas target.
Baca juga: Ini Alasan Investor Ogah-ogahan Kembangan Energi Terbarukan di Indonesia
"Pertamina juga telah siaga dalam mendistribusikan energi dengan menyediakan 329 unit kapal, mulai dari pengangkut bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), avtur hingga minyak mentah, baik untuk pasar domestik maupun internasional. Semua kapal dioperasikan oleh PT Pertamina International Shipping (PIS)," jelas Fadjar.
Dalam kesempatan tersebut, Fadjar mengungkapkan bahwa secara nasional, stok BBM, LPG, dan avtur saat ini berada dalam kondisi aman.