Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Analisis Debat Pertama Calon Presiden 2024

Kompas.com - 13/12/2023, 14:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sikap defensif ini, daripada strategi yang tegas dan progresif, mungkin tidak meyakinkan pemilih yang masih ragu-ragu.

Dalam konteks politik Indonesia yang lebih luas, perdebatan ini lebih dari sekadar pertarungan antartokoh, melainkan mikrokosmos dari dinamika politik dan sosial yang sedang terjadi.

Debat tersebut menyoroti ketegangan antara kebutuhan akan pemerintahan yang progresif dan tarikan kepentingan yang sudah mengakar dan struktur kekuasaan tradisional.

Perdebatan ini juga menggarisbawahi perubahan sifat komunikasi politik di Indonesia. Kemampuan untuk menavigasi narasi media dan persepsi publik menjadi semakin penting.

Penampilan Anies menunjukkan pemahaman yang tajam tentang realitas baru ini, sementara Prabowo enggan untuk terlibat.

Anies, dengan tagline "perubahan" yang jelas, mengambil pendekatan yang berbeda dengan secara langsung mengkritik semua kebijakan yang terkait dengan pemerintahan Jokowi.

Strateginya sangat kontras dengan kandidat lainnya, memosisikannya sebagai kandidat reformasi dan tindakan langsung terhadap kegagalan yang dirasakan oleh pemerintah saat ini.

Penampilan para kandidat dalam debat pertama ini menjadi penentu jalannya kampanye. Anies telah memosisikan dirinya sebagai penantang serius bagi Prabowo, dengan memanfaatkan kelemahan Prabowo yang dirasakan.

Ganjar telah menunjukkan bahwa ia dapat bertahan, dan penampilan selanjutnya akan menentukan apakah ia dapat mengonsolidasikan posisinya sebagai alternatif yang kredibel dari para kandidat terdepan saat ini.

Seiring dengan berjalannya siklus pemilu, akan sangat penting bagi para kandidat untuk mempertahankan momentum yang telah diperoleh atau dipulihkan dari debat ini.

Mereka harus mengartikulasikan visi mereka untuk Indonesia dengan jelas dan meyakinkan serta memahami kompleksitas dan nuansa dari isu-isu yang mereka bahas. Pemilih Indonesia juga berhak mendapatkan hal yang sama.

Dalam antusiasme debat capres yang sangat penting di Indonesia, setiap kandidat mengukir narasi mereka yang berbeda dengan latar belakang keprihatinan nasional.

Anies Baswedan tampil tegas, memperjuangkan reformasi dan transparansi untuk merebut kembali kepercayaan publik terhadap pemerintahan.

Prabowo Subianto, yang bergulat dengan warisan orang kuatnya, mendapati pijakannya diuji oleh lanskap politik yang menuntut ketangguhan dan pendekatan yang keras.

Ganjar Pranowo menunjukkan kemampuan beradaptasi, menyeimbangkan dukungannya untuk inisiatif saat ini dengan dorongan untuk kemajuan yang bernuansa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com