Komang juga mengatakan, Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk memberikan perhatian secara serius terhadap kesehatan anak-anak yang ada.
“Komitmen ini kami teguhkan karena prevalensi stunting di Indonesia saat ini sebesar 21,6 persen,” katanya.
Sementara itu, target yang ingin dicapai Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah sebesar 14 persen.
Baca juga: Di Rakernas IDI, Kepala BKKBN Apresiasi Dokter yang Berperan dalam Percepatan Penurunan Stunting
“Kalau saya tak salah, sambutan Pak Presiden sering menyampaikan demikian. Pada 2024, bagaimana negara kita ini mencapai tingkat stunting sampai 14 persen,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini status stunting Bali dan Tabanan hanya 8,2 persen sehingga sangat melebihi target apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami tidak puas, tidak cukup hanya 8,2 persen. Apalagi di Bali, malu lah kita sebagai masyarakat Bali kalau sampai ada stunting, malu,” katanya.
Untuk itu, Komang mengatakan, pihaknya bersama Gubernur Bali, para bupati, dan wali kota bertekad untuk terus menurunkan angka stunting.
Hal senada juga disampaikan Bupati Solok Epyardi Asda. Ia mengaku bersyukur bahwa Kabupaten Solok berhasil menurunkan angka stunting, dari yang semula 40,1 persen menjadi 24,1 persen.
Baca juga: BKKBN Sebut DWP Punya Peran Strategis Percepat Penurunan Stunting
"Kami yakin, sesungguhnya, by name, by address, saat ini Solok di bawah 20 persen tingkat stunting. Kami optimistis bisa mencapai angka 15 persen atau di bawah angka nasional pada 2024,” katanya.
Ia mengaku, penurunan angka stunting di Kabupaten Solok bukanlah hal yang mustahil jika dibarengi dengan kerja bersama. Ia ingin setiap jajaran pemerintah untuk ikhlas dalam berjuang dan membantu masyarakat.
“Maju untuk keikhlasan, maju ingin membantu masyarakat, ikhlas dalam berjuang, menjadikan Solok yang terbaik di Sumatera Barat,” imbuh Epyardi.
Untuk diketahui, Gebyar BKB diselenggarakan secara hibrida di Auditorium Kantor BKKBN, Jakarta Timur dan ditayangkan secara live streaming di channel YouTube @BKKBN Official.
Pada kesempatan itu, diselenggarakan juga berbagai apresiasi dan penghargaan, di antaranya Mitra Kelas TPK Hebat, pemenang lomba Media Inovatif TPK Hebat, Komitmen dan Kerja Keras dalam Pelaksanaan Optimalisasi Layanan BKB Holistik Integratif Unggulan, serta Dedikasi dan Komitmen dalam Mewujudkan Desa/Kelurahan Bebas Stunting (D'Best) di 1000 HPK.
Kemudian, Capaian Gerakan "Ayo Ikut ke BKB/Posyandu", pemenang lomba Poster Pelaksanaan Audit Kasus Stunting, Kabupaten/Kota Terbaik dalam Melaksanakan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia (Petik Aksi) III dan IV; serta Wisuda Kelas Orangtua Hebat (Kerabat).
Baca juga: Kepala BKKBN: Stunting Jadi Momok bagi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045
Acara itu juga dihadiri Ketua Umum Persit Katika Chandra Kirana Uli Maruli Simanjuntak dan sejumlah pejabat di lingkungan kementerian dan lembaga terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.