“Seluruh stakeholder yang terlibat, mulai dari ibu-ibu Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sampai bupati, wali kota, gubernur, kemudian masyarakat itu harus betul-betul bertanggung jawab," katanya.
Baca juga: Kepala BKKBN Tekankan Pentingnya Persiapan Diri untuk Sambut Bonus Demografi di Indonesia
Muhadjir menambahkan, jika Indonesia menginginkan generasi yang lebih sehat, cerdas, kuat, dan berbudi mulia, salah satu faktor yang diukur adalah meningkatnya tinggi badan.
Oleh karena itu, Muhadjir menekankan, pemenuhan gizi itu tidak hanya selesai di bayi di bawah dua tahun (baduta), tetapi juga balita, remaja, sampai manusia produktif.
Senada dengan hal itu, Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo menyebutkan, perlu kehati-hatian dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
"Jadi, (tahun) 2035 terjadi aging population, pada tahun tersebut banyak orangtua yang pendidikannya rendah, ekonominya juga rendah,” kata dia.
Kondisi itu, sebut dr Hasto, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi banyak pihak.
“Mungkin Pak Bupati Solok akan merasakan ini, kalau Pak Bupati Tabanan tidak. Nah, itu karena beliau sudah lepas dari middle income trap,” katanya.
Baca juga: Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, BKKBN Bagikan Data Hidup untuk Kementerian/Lembaga
dr. Hasto pun mengingatkan semua pihak untuk menyiapkan SDM yang berkualitas.
"Saya titip kepada orangtua hebat ini untuk betul-betul mendampingi keluarga di sekitarnya. Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, stunting baru membangun raganya, tetapi jiwanya belum. Karena apa gunanya kita gagah tinggi, tapi senyum sendiri ngomong sendiri?” ujarnya.
Dia mengatakan, walaupun anak Indonesia tidak stunting, gagah, dan tinggi besar, semuanya tidak akan berguna jika mereka mengalami mental disorder error.
“Kalau ada dia pasti kacau, hati-hati, hari ini angkanya 9,8 persen," ujar dr Hasto.
Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya berterima kasih atas penghargaan yang diberikan BKKBN. Ia pun berkomitmen memberikan perhatian secara serius terhadap kesehatan anak-anak.
"(Hal ini) saya dan ibu ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Tabanan buktikan sebagai Duta Orangtua Hebat Tingkat Nasional,” katanya.
Baca juga: Targetkan Layani 1,25 Juta Akseptor, Kepala BKKBN: Cita-cita Dua Anak Sudah Capai Target
Komang mengatakan, forum Gebyar BKB untuk 1.000 HPK 2023 kali ini memberikan penghargaan yang dinilai sebagai sebuah pengakuan.
“Pada dasarnya (Gebyar BKB ini) juga merupakan motivasi yang diberikan BKKBN kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan dalam rangka memastikan tingkat kesehatan anak-anak di Kabupaten Tabanan terjaga dengan baik,” katanya.