“Mari kita bandingkan, siapa capres yang telah melakukan blusukan berkeliling Indonesia selain Ganjar Pranowo? Capres yang menyatakan diri sebagai penerus Jokowi hanya terlihat sesekali menyapa rakyat, sementara mayoritas kegiatan mereka lebih cenderung menggelar pertemuan terbatas dengan kalangan elite,” sambungnya.
Baca juga: Pesan ke Kader dan Relawan, Prabowo: Kampanye 65 Hari Lagi, Jangan Terkecoh Elite Nyinyir
Menurut Said, usaha meniru Presiden Jokowi kemungkinan besar tidak akan berhasil jika tidak memahami karakteristik blusukan ala Jokowi secara mendalam.
Ia mengungkapkan bahwa Ganjar telah membuktikan kemampuannya untuk sejajar dengan gaya kepemimpinan blusukan yang diperankan oleh Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Said mengatakan bahwa ke depan para kader PDI-P akan semakin intensif turun ke basis sebagaimana Ketua Umum (Ketum) DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Ia mengaku optimistis bahwa aksi penggalangan door-to-door dengan lebih intensif dapat menjadi langkah efektif untuk meyakinkan para pemilih bahwa Ganjar-Mahfud akan meneruskan dan menyempurnakan program-program yang telah diperkenalkan oleh Jokowi.
Baca juga: Di Hadapan Hasto, DPC PDI-P Tangsel Targetkan Kemenangan Ganjar-Mahfud 55 Persen
“Strategi ini tidak hanya dapat meningkatkan kepercayaan pemilih, tetapi juga bisa mengukur progres harian, terutama mengingat hari pencoblosan semakin mendekat,” imbuh Said.
Ia menegaskan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk terus mengonsolidasikan program-program kerakyatan yang diperkenalkan oleh Presiden Jokowi.
Ganjar-Mahfud, kata Said, berencana untuk menyempurnakan berbagai program, seperti Kartu Indonesia, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Sembako, Kartu Prakerja, dan program-program lainnya.
“Upaya ini akan diwujudkan melalui simplifikasi, yaitu cukup satu kartu sakti yang berlaku untuk semua program kerakyatan yang selama ini telah berjalan dengan baik dan memberikan bantuan kepada rakyat,” ucapnya.
Baca juga: Anjloknya Elektabilitas Ganjar dan Melejitnya Prabowo di Survei Litbang Kompas
Said mengungkapkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk menjaga dengan baik warisan program-program tersebut, karena telah terbukti memberikan manfaat yang besar bagi rakyat.
Ganjar-Mahfud, kata dia, berencana untuk meningkatkan eskalasi program-program tersebut agar dapat menjangkau lebih banyak rakyat.
“Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan kami tingkatkan dua kali lipat, di luar Program Keluarga Harapan (PKH), sebagai upaya untuk menjaga daya beli rakyat, terutama mereka yang berada pada kelas menengah bawah, menghadapi tren kenaikan harga barang,” ujar Said.
Selain itu, lanjut dia, akses terhadap pendidikan dan kesehatan akan diperluas agar dapat berjalan lebih inklusif.
Baca juga: PAUD Belum Masuk Wajib Belajar Jadi Tantangan Pendidikan Indonesia
Dengan perluasan akses tersebut, Said menyebut bahwa tidak akan ada lagi istilah orang miskin tidak dapat mengakses pendidikan tinggi atau tidak mendapatkan layanan kesehatan dengan baik.
“Sekali lagi, karena PDI-P telah menjadi perancang utama dari program-program ini sejak awal, kami mengetahui persis bagaimana cara mengembangkannya ke depan, didasarkan pada refleksi perjalanan sembilan tahun bersama Pak Jokowi,” imbuh Said.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.