Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking Indonesia Prediksi Pilpres Berlangsung 2 Putaran

Kompas.com - 11/12/2023, 21:37 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Poltracking Indonesia memperkirakan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung 2 putaran dilihat dari elektabilitas terkini para pasangan kandidat belum ada yang mencapai di atas 50 persen plus 1.

Hasil survei Poltracking pada periode 29 November sampai 5 Desember 2023 memperlihatkan elektabilitas pasangan calon presiden-calon wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mencapai 45,2 persen.

Survei itu juga memperlihatkan elektabilitas pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mencapai 23,1 persen.

Baca juga: Tanggapi Hasil Survei Litbang Kompas, Mahfud: Tak Apa-apa, Survei Tiap Saat Berubah

Kemudian elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD adalah 27,3 persen. Lantas responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 4,4 persen.

"Kalau melihat dari data yang ada saat ini kemungkinan Pilpres akan berlangsung 2 putaran. Tapi masih ada kemungkinan juga berlangsung 1 putaran kalau terjadi kenaikan elektabilitas yang cukup signifikan dari pasangan Prabowo-Gibran," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR, saat memaparkan hasil survei "Pengaruh Jokowi dan Mitigasi Pemilih terhadap Peta Elektoral Terkini" yang dipaparkan secara streaming melalui kanal Poltracking TV di YouTube pada Senin (11/12/2023).

Dari hasil survei itu Poltracking Indonesia juga merilis hasil survei simulasi dua pasangan calon (head to head) pada Pilpres 2024.

Baca juga: Respons Survei Litbang Kompas, Kubu Ganjar: Target Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran Masih Jauh


Dari hasil simulasi itu, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diprediksi tetap unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Dalam simulasi itu dipaparkan, responden yang memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan 54,9 persen, jika mereka berhadapan dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraih 26,94 persen. Sementara itu responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 18,2 persen.

Lantas dari simulasi Anies-Muhaimin berhadapan dengan Ganjar-Mahfud didapat data responden yang memilih pasangan nomor urut 1 sebanyak 33,9 persen, dan responden yang memilih pasangan nomor urut 3 sebanyak 37,5 persen. Selain itu terdapat 28,6 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas PDI-P Tinggi di Jawa, Gerindra di Luar Jawa

Kemudian simulasi ketiga adalah antara Prabowo-Gibran menghadapi Ganjar-Mahfud. Dari simulasi itu terlihat terdapat 54,8 persen responden memilih Prabowo-Gibran, dan 31,5 persen responden memilih Ganjar-Mahfud.

Selain itu terdapat 14,2 persen responden yang tidak menjawab atau tidak tahu pada simulasi ketiga.

Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi mengatakan, survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden dan dilakukan dengan cara wawancara tatap muka.

Dia mengatakan, margin of error dari survei itu yakni sekitar 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei Median: Prabowo-Gibran 37 Persen, Ganjar-Mahfud 26,7 Persen, Anies-Muhaimin 25,4 Persen

Responden yang dilibatkan adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih yaitu berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com