Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heru Susetyo
Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Associate Professor @Fakultas Hukum Universitas Indonesia/ Sekjen Asosiasi Pengajar Viktimologi Indonesia/ Pendiri Masyarakat Viktimologi Indonesia/ Anggota Dewan Riset Daerah DKI Jaya 2018 - 2022

Tragedi Pembunuhan Dalam Keluarga

Kompas.com - 10/12/2023, 11:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Brad Garret (dalam ABCNews, 28/02/2019) menyampaikan bahwa pembunuh keluarga terdorong untuk membunuh keluarga mereka karena sejumlah alasan. Sering kali penyebabnya adalah masalah keuangan.

Dan ada kepercayaan bahwa laki-laki, khususnya, akan membunuh keluarga karena mereka kehilangan kemampuan untuk menghidupi keluarga. Dan itu masuk ke dalam identitas ego laki-laki. Kehilangan identitas adalah komponen kuncinya di sini.

Sejatinya tidak ada sebab tunggal dalam kasus-kasus pembunuhan keluarga di Indonesia. Ada yang direncanakan dalam waktu lama. Ada juga yang terjadi karena spontan.

Ada yang sebabnya sudah berlangsung menahun sehingga menggumpal menjadi emosi yang meledak suatu waktu. Ada juga yang terjadi karena emosi sesaat yang berproses tidak terlalu lama.

Ada yang disebabkan masalah tekanan ekonomi, kemiskinan dan pengangguran, kecemburuan dan perselingkuhan, perebutan harta, ataupun provokasi dari pihak ketiga.

Dalam kasus pembunuhan Jagakarsa pada Desember 2023, walaupun penyidikan polisi belum tuntas, namun dapat ditengarai sebab awalnya adalah akumulasi antara tekanan ekonomi, depresi dan frustrasi dan ketidaknyamanan (insecure) sang tersangka pelaku karena kehilangan daya kontrol terhadap pasangan dan keluarganya. Yang membuatnya kehilangan akal sehat dan melakukan tindakan fatal.

Sebab yang hampir sama terjadi pada pembunuhan oleh N kepada istrinya M di Cikarang Kabupaten Bekasi pada September 2023.

Salah satu pemicunya adalah karena N merasa insecure karena sang istri berpendapatan lebih tinggi. Sementara N berpendapatan di bawah UMR dan mesti menambah pendapatan dengan menjadi pengemudi ojek online.

N kehilangan identitas 'maskulin' dan daya kontrol terhadap pasangannya. Sehingga berbuah tindakan KDRT dari N kepada M, bahkan akhirnya N tak dapat mengendalikan diri hingga M tewas dibunuh.

Dalam semua peristiwa familicide tentunya yang kita prihatinkan adalah hancurnya ikatan keluarga (family bonding) yang sedikit banyak menimbulkan trauma kepada anak-anak atau anggota keluarga yang masih hidup.

Keluarga mengalami ketidakberfungsian dan tidak lagi pranata pemberi perlindungan dan cinta kasih.

Jalan keluarnya tentunya tidak harus membenci lembaga keluarga atau malah tidak mau berkeluarga sama sekali. Namun melakukan persiapan berkeluarga secara lebih matang dan komprehensif.

Tidak sekadar siap jadi pacar ataupun kekasih. Namun juga siap jadi suami dan istri serta jadi ayah dan ibu.

Juga, mempersiapkan jaring pengaman ekonomi, sosial, dan kesehatan. Mengikuti program KB (Keluarga Berencana) dapat menjadi satu pilihan. Lalu memperbaiki dan mengoreksi pola asuh kepada anak-anak dan pola komunikasi kepada pasangan.

Terakhir, tentunya, memperbaiki niat dan tujuan berkeluarga bahwa pernikahan tidak sekadar sebagai perbuatan perdata yang sifatnya kontraktual, namun suatu ikhtiar mulia untuk melahirkan keluarga yang baik dalam iman dan takwa pada Tuhan Yang Maha Esa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com