Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Keluhan soal Lingkungan Rusak dan Diskriminasi Warga Adat, Ganjar: Ini Dilema...

Kompas.com - 06/12/2023, 08:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menghadiri dialog bersama tokoh masyarakat adat Dayak dan lintas agama dalam lawatannya ke Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/11/2023) malam.

Dalam dialog itu, Ganjar menerima sejumlah keluhan dan aspirasi soal nasib masyarakat adat dan lingkungan.

Seorang tokoh adat Dayak mengeluhkan nasib masyarakat adat yang menjadi korban "oleh oligarki", berbekal hukum dan kebijakan sebagai alat yang menindas mereka.

Baca juga: Hari Ini, Ganjar ke Samarinda, Mahfud Hadiri Pelantikan Guru Besar UI

Ia juga mempersoalkan hak-hak ulayat yang hanya diakui negara di atas kertas tanpa dibarengi dengan langkah nyata di lapangan, misalnya terkait pelepasan hutan adat dan lain-lain.

Sementara itu, seorang tokoh adat lain menanyakan langkah Ganjar untuk mengatasi kerusakan lingkungan di Kalimantan Timur yang semakin parah. Menurutnya, tak ada lagi sungai yang jernih dan hutan-hutan semakin gundul.

Ganjar memaparkan keberpihakannya kepada isu lingkungan itu, namun mengakui ada dilema yang mesti dihadapi.

Baca juga: Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

"Sungai rusak apakah akan diperbaiki? Harus, Pak. Tapi kan penduduk kita tambah, Pak. Butuh ruang, butuh energi, ya nggak, butuh perumahan, maka semakin tertekan kondisi lingkungan," kata Ganjar.

"Maka apa yang harus dilakukan betul-betul pembangunan harus berkelanjutan. Berkelanjutan apa? Mesti bertahap. Yah kemarin berkeliling ke beberapa daerah disampaikan cerita serupa," tambahnya.

Ia menitikberatkan pada pengelolaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan sebagai sebab kerusakan lingkungan ini.

Sementara itu, di sisi lain, sumber daya alam itu menawarkan nilai ekonomi yang baik.

Baca juga: Laporan Perusakan Baliho Ganjar-Mahfud di Jembrana Bali Dicabut

"Ini ada semacam dilema. Ada potensi bagus, butuh investasi dan bisa mengolah sumber daya alam. Pilihannya kita kelola atau tidak kita kelola? Contoh saja, kalau yang di sini ada apa, minyak, gas, batubara. Pertanyaannya batubaranya mau kita ambil atau nggak, Pak?" kata Ganjar.

Tokoh adat itu menjawab bahwa sumber daya alam itu harus tetap diambil dengan syarat.

"Ambil dengan syarat? Setuju. Saya ikut Anda," ujar Ganjar.

Eks Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan, selama ini ekses dari eksplorasi sumber daya alam lebih banyak unsur negatifnya.

Tak sedikit kejadian bahwa eksplorasi sumber daya alam melebar dari kawasan yang ditentukan dan dengan sendirinya berstatus ilegal.

Baca juga: Ganjar Janji Permudah Akses Pendidikan untuk Disabilitas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com