BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengeklaim akan menyiapkan transisi energi untuk mengurangi ekstraksi mineral atau bahan tambang lainnya.
Hal ini ia sampaikan ketika ditanya soal gagasannya terkait lingkungan hidup di Balikpapan, Kalimantan Timur, karena provinsi tersebut merupakan salah satu wilayah yang banyak menghadapi isu lingkungan karena bertumpu pada industri ekstraktif.
"Pola-pola ekstraktif seperti inilah yang penting untuk mengikuti cara-cara baru sebagai sebuah cara menjaga lingkungan yang kelasnya dunia," kata Ganjar kepada wartawan, Selasa (5/12/2023).
"Sudah saya sampaikan ke beberapa forum kita siapkan transisi energinya biar ekstraksi ini pelan-pelan bisa kita kurangi terus, kemudian tidak merusak. Dan terakhir, libatkan masyarakat lokal," ujar dia.
Baca juga: PDI-P Yakin Ganjar-Mahfud Raup 60 Persen Suara di Kaltim
Menurut dia, ketika bicara soal kebutuhan energi, Indonesia harus memperhatikan energi yang lebih hijau.
Ia mengakui bahwa menyiapkan transisi ke energi hijau tersebut tak mudah dilakukan. Terlebih lagi, Indonesia juga masih menghadapi isu tambang ilegal.
"Butuh teknologi, SDM yang bagus, dan kita mesti memilah dan memilih mana yang akan terus kita ekstraksi dan mana yang akan kita siapkan transisi," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Ganjar juga menyebut bahwa kunci untuk transisi energi ini, salah satunya, adalah pendidikan.
Ia mengakui bahwa isu lingkungan dan krisis iklim masih belum dipahami masyarakat luas, meski kalangan muda kini ia anggap sudah menyadari isu-isu ekonomi sirkular, hijau, dan biru.
"Ilmu-ilmu baru inilah yang perlu disosialisasikan ke bawah. Kadang-kadang kita juga bisa minta pada spokesperson, umpama masyarakat adat, juga tokoh agama," ujar dia.
Baca juga: Sebelum Diperiksa, Aiman Mengaku Serahkan Bukti ke Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud
Ganjar juga menilai warga perlu mengalami langsung energi hijau itu agar memahami keuntungannya.
"Sosialisasinya bisa kita lakukan dan mesti kita cangkokkan teknologi yang riil. Umpama kita bicara soal energi panel, (agar warga tahu) oh ini energi yang lebih hemat," kata dia.
"Edukasi (kuncinya), tidak ada yang lain," ucap Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.